Penulis: Marjeni Rokcalva
Padang Aro - Lonjakan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Solok Selatan (Solsel) bersamaan dengan yang terjadi di Sumbar akhir-akhir ini cukup tinggi penambahan yang terkonfirmasi positif. Penyebab dari makin tingginya kasus covid salah satunya adanya kelemahan dari masyarakat sendiri dalam penerapkan protokol kesehatan (Prokes).
"Selain itu juga dampak dari pelaksanaan traking atas kasus covid yang terjadi baru-baru ini, " kata Kadis Kedekatan Solsel, Dr. H. Novirman didampingi Kasi Survailance dan Imunisasi Dinkes Solsel, Mega Verta Christina,Jumat (23/4/2021).
Khusus untuk penambahan jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 akhir-akhir ini yang mencapai angka pantastis yaitu sebanyak 17 orang. Disebabkan hasil dari satu klaster yang dilakukan tes swab secara massal, yaitu karyawan perusahaan yang beralamat di Kecamatan Sangir Balai Janggo. .
" Benar lonjakan kasus terkonfirmasi covid-19 di Solsel baru-baru ini meningkat. Hal itu adalah hasil dari pelaksanaan traking kasus covid yang terjadi di salah satu perusahaan di daerah ini, " tambahnya.
Pelaksanaan swab massal bagi karyawan perusahaan tersebut, menurut Novirman adalah atas permintaan langsung dari pihak Perusahaan, dan dari hasil pelaksanaan tes swab sebanyak 500 orang, yang sudah keluar hasilnya sebanyak 298 orang dan yang terkonfirmasi positif tercatat sebanyak 40 orang awalnya ditambah yang terbari 16 orang.
" Terkahir, kemaren Kamis (22/4/2021) yang keluar hasilnya sebanyak 16 orang yang terkonfirmasi poaitif dan satu orang karyawan dari perusahaan yang beralamat di Kecamatan Pauh Duo, " tambah Novirman.
Sisi positif adanya pelaksanaan tes swab massal yang dilakukan oleh pihak perusahaan, selain untuk mentraking yang terkonfirmasi sebelumnya juga untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona tersebut di daerah inj.
" Kita mengapresiasi pihak perusahaan yang sudah melakukan tindak proaktif dalam meminilisir terjadinya penyebaran virus covid-19 di daerah ini dengan melakukan tes swab bagi karyawannya. Apalagi, sebelumnya sudah ada yang terkonfirmasi positif, " katanya.
Bahkan penanganan dari kasus terkonfirmasi positif covid ini, lansung ditangani oleh pihak perusahaan. Artinyanya semua penanaganan dan pembiayaan yang terkonfirmasi covid, sepenuhnya jadi tanggung jawab perusahaan, " pungkas Novirman.
Secara umum kondisi terkini dengan penambahan 17 orang positif maka total pasien dalam perawatan 97 orang dan jumlah total pasien sembuh sebanyak 615 orang.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan rasio positif atau positivity rate Covid-19 saat ini sudah mencapai 4,13 persen," sebutnya.
Dia mengatakan, dari total kasus positif Covid-19 sebanyak 723 orang yang sudah sembuh 615 orang, dalam perawatan atau isolasi 97 orang dan meninggal 11 orang.
Pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 saat ini melaksanakan isolasi mandiri 90 orang, di RSUD Solsel 4 orang, RSUP M Djamil satu orang dan Rumah Sakit Naili DBS dua orang.
Sedangkan total spesimen yang telah diperiksa di Solsel mencapai 22.659 dan orang yang diperiksa RT PCR sebanyak 17.495
Sementara itu, Kasi Survailance dan Imunisasi Dinkes Solsel, Mega Verta Christina menambahkan, selain adanya pelaksanaan tes swab, pelaksanaan vaksin covid jenis sinovac juga masih tetap berlanjut.
Data terkahir penanganan vaksin Solsel per 21 April 2021, pelaksanaan tahap 1 dengan sasaran 986 telah dilaksanakan 980 orang (99%) untuk dosi pertama dan 806 orang (82%) untuk dosis kedua.
Sedangkan untuk tahap kedua dengan sasaran 9994 (pelayanan publik) untuk dosis pertama baru 1987 orang (20%) dan dosis kedua baru 724 orang (7%). Sementara untuk sasaran Lansia dengan target 12.301, yang baru melaksanakan dosis pertama baru 17 orang (0,14%) dan dosis kedua 7 orang (0,01%)
Sedangkan sasaran calon jemaah haji dari target 25 orang yang sudah melakukan vaksin dosis pertama sebanyak 23 orang dan dosis kedua baru 11 orang. Tercatat juga dua orang CJH Solsel yang belum divaksin dikarena sakit, " jelas Mega Verta Christina didampingi stafnya Winda.
Ditambahkan Mega Verta Christina, saat Ramadan ini penyuntikan vaksin tetap dilakukan, dan itu tidak membatalkan puasa, setelah adanya adanya keputusan Majelis Ulama Indonesia. AA
Komentar