Penulis: Marjeni Rokcalva
JAKARTA - Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19, per 26 April 2021 terjadi penambahan harian pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.944 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 100.652 kasus atau persentasenya 6,1% dibandingkan rata-rata dunia 13,1%. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.501.715 kasus atau telah menembus angka 91,2% dibandingkan rata-rata dunia 84,8%. Pada kasus meninggal sebanyak 44.771 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,1%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyoroti perkembangan pada jumlah kasus meninggal. Karena pasien meninggal terus bertambah, dan angka persentasenya sebesar 2,7%, telah bertahan lebih dari 2 bulan atau sejak awal Februari 2021. Padahal, jika membandingkan dengan persentase kesembuhan dan kasus aktif yang membaik, persentase kematian harusnya dapat diturunkan.
"Penurunan persentase dapat terjadi apabila kasus positif baru dapat seluruhnya sembuh. Kita tidak boleh hanya melihat pada kasus aktif dan kesembuhannya saja, tetapi juga perlu mewaspadai angka kematian yang tinggi dari beberapa provinsi," Wiku memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (27/4/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga
- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pessel Bersama Satgas TMMD Gelar Layanan Literasi Anak
- Tim Satgas Peduli Bencana UNP Bersihkan Rumah Ibadah dan Fasum di Ampek Angkek Agam
- Mumpung Masih Gratis, UMKM Padang Panjang Diminta Segeralah Urus Sertifikasi Halal
- Demi Percepatan WHO, Satgas Halal Kota Padang Panjang Sambangi Desa Wisata
- Tim Satgas P4GN UNP Dibentuk, Ini Harapan WR III Hendra Syarifuddin, Ph.D
Melihat perkembangan pada minggu ini, kenaikannya mencapai 29,2%. Tingginya angka kematian ini dikontribusikan 5 provinsi, yakni Jawa Tengah naik 178 (125 vs 303), Sumatera Selatan naik 25 (29 vs 54), DKI Jakarta naik 20 (75 vs 95), Jawa Barat naik 18 (130 vs 148) dan Aceh naik 15 (5 vs 20). Kelima provinsi ini diminta segera mengevaluasi penanganannya. Kabupaten/kota yang menyumbangkan angka kematian terbesar harus segera diidentifikasi.
Pemerintah daerah setempat diminta segera melakukan perbaikan pada kualitas penanganan pasien positif, utamanya pada gejala sedang dan berat. Upaya testing dan tracing pun harus ditingkatkan untuk mengidentifikasi penularan sejak dini. Dan Pemda setempat diminta terus berkoordinasi data daerah dan pusat agar dapat tecapai sinkronisasi data yang baik.
Sehingga kenaikan angka kematian mingguan tidak bisa ditoleransi. Mengingat saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan atau BOR (bed occupancy ratio), tidak menunjukkan kenaikan. Dan angka kasus aktif secara nasional juga menurun. "Apabila rumah sakit menghadapi kendala atau kesulitan dalam mengahadapi kasus Covid-19, harap segera menghubungi Kementerian Kesehatan agar diberi bantuan segera," pesan Wiku.
Disamping itu, pada penambahan kasus positif minggu ini terbilang cukup baik. Ditandai menurunnya kembali penambahan angka kasus positif. Minggu ini penambahannya menurut menjadi 1,4% dari minggu sebelumnya sebesar 14,1%. Dan secara per provinsi, kenaikan kasus tertinggi mingguan berada di Riau naik 930 kasus (1.888 vs 2.818), Sumatera Barat naik 758 (1.068 vs 1.826), Kep. Bangka Belitung naik 408 (884 vs 1.292), NTT naik 353 (424 vs 777) dan Sumatera Selatan naik 237 (568 vs 805).
Selanjutnya, pada perkembangan kesembuhan minggu ini naik 0,9%. Ada 5 provinsi yang mencatatkan angka kenaikan tertinggi yaitu Jawa Barat naik 2.386 (5.181 vs 7.567), Kep. Bangka Belitung naik 622 (425 vs 1.046), Riau naik 351 (1.246 vs 1.597), Kep. Riau naik 239 (147 vs 386) dan Kalimantan Utara naik 208 (468 vs 676). (Rel)
Sumber:Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Komentar