Penulis: harris/lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Hanya beberapa hari lagi, bulan Ramadhan akan segera berakhir. Ramadhan tentunya membawa hikmah bagi mereka yang mau mengambil pelajaran di dalamnya. Ustadz Hendri Junaidi, Lc, MA mengatakan, salah satu pelajaran dari Ramadhan, mengajarkan seseorang tidak mengabaikan nikmat walau sekecil apapun.
"Jangan pernah abaikan nikmat yang sederhana sekalipun," katanya saat Wirid Korpri, Jumat (7/5) di Masjid Islamic Center.
Ustadz Hendri mencontohkan, saat akan berbuka puasa hal yang paling dicari biasanya air putih untuk melepas dahaga. "Ternyata itu berharga, sebelumnya kita melalaikan. Oleh karena itu, jangan menganggap nikmat sekecil apapun itu hal yang sepele, karena biasa ditemui sehari-hari," katanya.
Baca Juga
- Wirid Korpri Padang Panjang: Waspadai Tipu Daya Iblis Beserta Pasukannya
- Wirid Korpri Padang Panjang: Ada Enam Hal yang Merusak Ukhuwah Islamiyah
- Wirid Korpri Padang Panjang, Buya Ristawardi: Hijrah Mengharap Ridho Allah
- Wirid Korpri Padang Panjang: Teladan Nabi Ibrahim Menginspirasi dan Memotivasi
- Wirid Korpri Padang Panjang: Seorang Muslim Jangan Pasrah dengan Takdir
Puasa itu, lanjut Ustadz, merupakan perisai yang menjaga diri dari maksiat. Kendati begitu, tameng itu bisa jadi bolong kalau seseorang itu suka bergunjing.
"Banyaklah beristighfar. Semoga puasa tahun ini menjadikan kita orang-orang yang bertaqwa," ujarnya.
Di samping itu, Ustadz menyampaikan, ketika seseorang mengumpulkan hal yang secara zahir terlihat kontradiktif di dalam dirinya, seperti orang yang memiliki kekuasaan tetapi tidak zalim, orang yang tidak begitu kaya tetapi suka bersedekah, maka di situlah letak kematangan diri seseorang.
Sebelumnya, di acara wirid ini Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Ade Nafrita Anas, S.P turut menyampaikan sejumlah program dinasnya seperti program Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) yang telah menjadi Perda LP2B dengan luas 147,01 Ha.
LP2B, ungkapnya, tersebar di empat kelurahan yaitu Kelurahan Ganting, Sigando, Ekor Lubuk, dan Ngalau. "Lahan itu tetap kita pertahankan jadi lahan pertanian, jika dialihfungsikan akan ada beberapa sanksi. Mulai sanksi administratif, denda, maupun hukuman," sebutnya.
Ade juga menyampaikan program lain seperti keberadaan STA GMB di Kelurahan Ganting sebagai upaya memutus mata rantai tengkulak, program vaksinasi untuk hewan kesayangan dengan mengunjungi Puskeswan di Kelurahan Silaing Bawah.
Dia turut mengajak mengonsumsi makanan bergizi serta susu sapi segar untuk meningkatkan imun. Serta, bagi yang memiliki hobi memancing ikan, bisa mengunjugi Balai Benih Ikan (BBI) Gajah Tanang di Kelurahan Ekor Lubuk dengan insert Rp. 5.000. Ikan yang didapat akan ditimbang dengan harga yang ditetapkan. (harris/lex)
Komentar