Penulis: Medio Agusta
PADANG ARO - Akhir dari pelaksanaan Pesantren Ramadan diharapkan akan dapat memperkuat karakter siswa dalam membangun dirinya menjadi generasi pendidikan yang berkualitas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Berakhirnya pelaksanaan Pesantren Ramadan, bukan berarti para siswa dan siswi selesai begitu saja dengan sebuah acara penutupan dan pemberian bingkisan bagi yang berprestasi mengikutinya," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Solsel, Efrizol.
"Akan tetapi makna dari tuntasnya kegiata Pesantren dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk mengamalkan berbagai ilmu yang diperoleh saat kegiatan. Bahkan pihak sekolah sangat berharap, tuntasnya pesantren akan menjadikan siswa punya karakter yang lebih baik. Baik untuk diri, orang tua, sekolah, dan baik untuk nusa, dan bangsa," tambah Efrizol.
Baca Juga
- Pj Wako Padang Panjang Buka Pesantren Ramadan Tingkat SD dan SLTP
- Gubernur Sumbar Mahyeldi Sampaikan Tausyiah di Pesantren Ramadan
- WR III Undhari Beri Motivasi dan Materi ke Peserta Pesantren Ramadan SMAN 1 Pulau Punjung
- Wako Padang Lakukan Monitoring Pelaksanaan Pesantren Ramadan
- Diikuti Seluruh SD dan SMP, AGPAII Padang Panjang Gelar Pesantren Ramadan
Sementara, Pengawas SMK/SMA, Dra. H. Selmiati yang didaulat menutup kegiatan pesantren tersebut mengapresiasi pengelola sekolah bersama pengurus pesantren. Semoga kegiatan ini dapat menjadikan siswa sekolah ini semakin lebih memiliki jati diri sebagai siswa.
"Pesantren ini hendaknya menjadi penguat wawasan siswa di bidang budi pekerti, berahklak mulia, dan memiliki wawasan agama," harap Selmiati yang juga mantan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 tersebut.
Selmiati melihat kondisi siswa saat ini masih prihatin, karena masih ditemukan siswa/siswa SLTA yang lulus kemarin ini masih berprilaku kurang baik saat mengungkapkan rasa syukur karena lulus pendidikan.
Artinya himbauan dan larangan yang sudah diberikan sekolah maupun pemerintah untuk tidak meluapkan rasa gembira saat lulus dengan mencoret-coret baju, konvoi-konvoi kendaraan dijalan, saat ini masih terjadi.
"Karakter anak masih belum terbangun, padahal guru sudah tiga tahun melakukan pembangunan karakter pada mereka untuk menjadi pendidik yang berkualitas," kata Selmiati.
Selmiati mengingatkan siswa, jangan menyentuh barang haram yang beredar marak saat ini. Diharapkan juga siswa mengintropeksi diri untuk kebaikan siswa, baik untuk meraih masa depan maupun untuk menghadap sang khalik
"Kedepan ini masih menjadi tugas berat guru dan orang tua untuk mewujudkan karakter anak-anak," harap Selmiati.
Sementara itu, Ketua Kegiatan Pesantren SMK Negeri 1 Solsel, Dino Syafrianto, S.Pd.I., (Waka Kesiswaan) dikesempatan itu menjelaskan bawah peserta pesantren semua siswa kelas X dan XI. Adapun rangkaian kegiatan menghadirkan pemateri dari berbagai disiplin ilmu.
"Akhir dari kegiatan, para peserta yang berprestasi selama mengikuti pesantren diberi penghargaan. Selain juga juga pemberian bantuan bingkisan pada 34 orang siswa yang kurang mampu," jelas Dino Syafrianto.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Waka Humas, Metra Surianto, M. Pd., Waka Sapras, Alek Kasri S.Pd.I., Ketua Prodi TKJ dan Multi Media, Adi Budiarsyah, Ketua Prodi Bisnis Daring dan Pemasaran, Arsis, S.Pd., serta seluruh majelis guru dan tata usaha sekolah. AA
Komentar