Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
PALEMBAYAN - Bak sampah yang ada di pusat Ibukota Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menimbulkan bau busuk yang menyengat, dan mengundang lalat. Hal ini perlu dipikirkan oleh Pemerintahan Nagari dan Kecamatan untuk mengatasinya.
Bak sampah itu, terletak di depan Pasar Palembayan atau 30 meter dari Kantor Walinagari Palembayan sehingga di keluhkan warga sekitar dan pedagang Pasar Palembayan, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Menurut warga setempat, Bak sampah ini memang dibutuhkan warga untuk menampung sampah warga dan sampah pasar, tapi letaknya yang berada di depan fasilitas umum seperti pasar, kantor walinagari, Kantor camat, puskesmas, dan perumahan masyarakat sangat tidak elok. Hal mengganggu kenyamanan warga akibat bau yang ditimbulkan oleh sampah yang menumpuk dalam bak sampah itu, ujar sejumlah warga sekitar dan sejumlah pedagang kepada media ini.
Baca Juga
- Perhelatan MTQ Nasional ke-41 Tingkat Kabupaten Agam Diresmikan Gubernur Sumbar
- Lima Daerah di Kabupaten Agam Diterjang Banjir Bandang
- Pasar Baso Kabupaten Agam Terbakar, 24 Petak Toko Hangus Rugi 2 Miliar
- Pohon Tumbang Timpa Kabel, Dua Pengguna Jalan Luka di Banda Gadang Tiku Agam
- Setelah Masuk Zona Merah, Baru Satgas Covid-19 Kabupaten Agam Tersentak
Tempat pembuangan sampah yang ukurannya sebesar bak truk sampah, bila penuh langsung naik ke atas truk, dan diganti dengan bak tampung yang kosong.
Menurut masyarakat sekitar, bak penampung sampah ini, diangkut truk sampah paling cepat sekali 10 hari, rata-rata sekali 15 hari baru diangkut petugas.
"Kami berharap untuk dikaji kembali dampak yang ditimbulkan tumpukan sampah yang ditempatkan dimuka pasar ini, yang menimbulkan bau busuk dan mendatangkan lalat, ujar pak Nadin yang berjualan di muka bak sampah tersebut.
"Kalau bisa pihak-pihak terkait mencarikan tempat meletakkan bak sampah itu, yang jauh dari pemukiman warga dan fasilitas umum," harap pedagang setempat.
"Kami disuruh buka kios setiap hari, minimal setiap Sabtu yang merupakan hari pasar setiap minggu, bagaimana kami membuka kios setiap hari, siapa yang akan datang berbelanja. Karena lingkungan kami ini tercemar oleh bau busuk dari sampah yang menumpuk dalam bak sampah berhari-hari," tambahnya.
Keluhan ini telah sering dilaporkan kepada Kepala Jorong dan Walinagari, namun belum dapat tanggapan sampai saat ini. Kami berharap pihak Kecamatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam dapat mencarikan solusinya.
"Bila bak sampah itu sebagai tempat pembuangan sementara dan diangkat setiap sore tidak masalah, yang menjadi masalah itu sampah menumpuk dalam bak sampah itu beberapa hari sehingga menimbulkan bau busuk," ungkap Nadin. (Yus)
Komentar