Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SOLOK, SULIT AIR - Dukung gerakan menanam tanaman buah bernilai ekonomi tinggi alpukat dan durian, Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbun) Aripan, Kabuoaten Solok, Sumatera Barat, berikan pelatihan kepada kelompok Gerakan Amaliyah Hortikultura Sulit Air (Horsa) di Jorong Talago Loweh, Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas, sebagaimana disampaikan Hendrizon Parmato Sinaro, Dewan Pembina Horsa, kepada beritaminang.com melalui jaringan telepon kemarin petang (12/6/21).
Hendrizon menginformasikan, pelatihan itu dilakukan pihak Balitbun Aripan melalui Balai Penyuluh Pertanian setempat setelah inisiator Horsa Yurnalis melakukan pendekatan sektoral dalam pengembangan tanaman buah sebagai upaya peningkatan sumber ekonomi tinggi bagi masyarakat petani Nagari Sulit Air khususnya, dan umumnya bagi masyarakat petani yang ada di 8 Nagari lainnya yang ada di Kecamatan X Koto Diatas.
Pelatihan itu merupakan tindaklanjut dari program Horsa yang memperoleh dukungan penuh dari masyarakat dan tokoh rantau yang bergabung dalam organisasi kenagarian Sulit Air Sepakat (SAS) seluruh nusantara dan luar negeri. Meski baru berusia 4 bulan, organisasi ini telah mendapat kuncuran bantuan dari berbagai kalangan seperti Rp 100 juta dari Prof.Dr,Yurnalis Udin, pemilik yayasan Yarsi Jakarta, dan sejumlah dana lainnya dari Ketua SAS terpilih Mubes ke 23 lalu Dr.Happy Bone Zulkarnai, H.Syam Ruci Mukhtar, dan bantuan lain dari masyarakat nagari dan DPC SAS lainnya. Namun tidak dirilis terbuka total bantuan keseluruhan yang diperoleh Horsa.
Materi pelatihan yang diberikan kepada masyarakat petani peserta adalah teknik membudidayakan tanaman buah varitas unggul alpukat dan durian mulai dari proses penyiapan bibit, pencangkokan, pemeliharaan hingga penanaman. Menurut Kepala BPP Kecamatan X Koto Diatas Adi, dan Jumadi Anas, pemateri pelatihan menyebutkan, tanaman varietas unggul alpukat dan durian ini mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk dibudidayakan oleh masyarakat petani. Apalagi, kata mereka, sebagaimana dikutip Hendrizon, lahan yang tersedia untuk membuduidayakan juga terhampar luas di berbagai nagari di Kecamatan X Koto Diatas, sehingga dapat mengisi berbagai lahan kosong.
Disamping pelatihan, pihak Horsa juga menyerahkan bantuan 10.000 bibit ditambah bantuan dana pembibitan varitas unggul alpukat sebesar Rp 750 ribu kepada masyarakat petani dari 9 Nagari termasuk Nagari Sulit Air sendiri, kemudian Nagari Tanjung Balit, Nagari Labuah Panjang, Nagari Sibarambang, Nagari Pasilian, Nagari Bukit kandung, dan Nagari Paninjauan Kuncia Katialo.
Selain membagikan kepada masyarakat petani, tukuk Hendrizon, bibit unggul alpukat juga disalurkan kepada guru-guru 21 sekolah mulai dari PAUD hingga tingkat SLTA yang ada di Nagari Sulit Air, "Semoga materi pelatihan dan bantuan bibit serta dana pembibitan yang diberikan dapat mendukung pembudidayaan tanaman buah alpukat serta durian ini." kata Hendrizon, tanpa menyebutkan jumlah peserta yang memperoleh bantuan Horsa itu.
Terpisah, Ny.Hj.Yetty Suardi, tokoh rantau perempuan SAS Jakarta, melalui percakapan daring wahatshap dengan beritaminang.com mengapresiasi gerakan Horsa sebagai pilar penguatan ekonomi masyarakat dalam memanfaatkan lahan produktif melalui pembudidayaan tanaman holtikultura dengan baik, terpola dan mengikuti mekanisme cara bercocoktanam yang sesuai kaidah pertanian. Dengan demikian, perekonomian masyarakat di Nagari Sulit Air dan Nagari sekitarnya akan lebih hidup untuk mensejahterakan masyarakatnya.
Yetti Suardi juga berharap media mampu mengangkat nilai potensi lain selain tanaman holtikultura, seperti bagaimana mengembangkan Nagari Sulit Air sebagai Nagari Heritage dengan serentetan sejarah panjangnya menjadi nagari penting dizaman Kerajaan Pagaruyung, Zaman Paderi, dan sejarah lainnya sebelum, setelah, dan pasca kemerdekaan.
"Tolong Pak Indra bantu kami mempromosikan nagari bersejarah ini sebagai destinasi wisata alam dan budaya karena potensinya sangat banyak, meski negeri ini berada di jajaran Bukit Barisan yang membentang panjang di dataran tinggi Pulau Sumatera. Untuk mendukung itu, di Sulit Air sudah ada berdiri homestay atau villa seperti Puri Nur Rahman yang sudah dibuka sejak dua tahun silam." ungkap Yetti Suardi, bersemangat. (Iyos)
Komentar