Penulis: Irfan/Je | Editor: Medio Agusta
TANAH DATAR - Bupati Tanah Datar Eka Putra serahkan bantuan perahu dan alat kelengkapan lainnya kepada 16 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Salingka Danau Singkarak wilayah Kabupaten Tanah Datar.
Penyerahan ini didampingi Plt. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Hilmi, Kepala Bagian Admistrasi Pembangunan Andi Maqbul, Camat Batipuh Selatan Herru Rachman dan Camat Rambatan beserta Forkopimca dan Walinagari Salingka Danau Singkarak, Senin (14/06) di halaman kantor walinagari Guguak Malalo Kecamatan Batipuh Selatan.
Bupati Eka Putra sampaikan perairan umum Danau Singkarak merupakan salah satu sumberdaya alam yang potensial untuk dijadikan sebagai modal dasar pembangunan, sehingga dalam pemanfaatannya harus memperhatikan faktor-faktor lingkungan sebagai tempat berlangsungnya hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan alamnya agar dapat dimanfaatkan secara lestari dan berkelanjutan.
Baca Juga
- Ampera Salim Berniat Maju Jadi Bupati Tanah Datar di Ajang Pilkada 2024
- Penghujung Tahun, Bupati Tanah Datar Lantik 77 Pejabat Manajer dan Non Manajer, Ini Daftarnya
- Bupati Tanah Datar Serahkan Sertifikat Halal Hasil Pendampingan LP3H UNP ke UMKM
- Antisipasi Erupsi Marapi, Bupati Tanah Datar Imbau Warga Lakukan Ronda
- Jalin Silaturrahim, Bupati Pesisir Selatan Menerima Kunjungan Bupati Tanah Datar
Ditambahkan Bupati Eka, perairan umum danau Singkarak dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor antara lain pertanian, perikanan dan pariwisata. Karena ini merupakan perairan umum bersifat terbuka, artinya sumber air tersebut dapat dimanfaatkan siapa saja sehingga berpeluang terjadinya konflik dalam pemanfaatannya.
"Oleh sebab itu harus dikelola secara baik sesuai dengan karakteristik perairan umum tersebut dan budaya setempat," pesannya.
Bupati sebutkan Danau Singkarak merupakan salah satu tempat berkembang biaknya berbagai jenis ikan sekaligus tempat pelestarian ikan-ikan asli yang populasinya semakin menurun.
"Pada lokasi perairan umum Danau Singkarak tidak diperbolehkan melakukan penangkapan ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan karena dapat merusak sumberdaya ikan yang ada pada danau ini. Oleh karena itu sangat penting peranan sektor dan instansi terkait menjaga dan mengawasi perairan umum Danau Singkarak. Kalau semua unsur bekerjasama dalam pengelolaan dan pemanfaatannya maka akan memberi banyak keuntungan di antaranya ikan-ikan asli akan terjaga kelestariannya. Ikan asli tersebut yakni ikan bilih yang merupakan ikan endemik dan di dunia cuma ada di Danau Singkarak ini serta jenis ikan lainnya yang punya nilai ekonomis penting seperti ikan sasau," terangnya.
Bupati berharap dengan pemberian bantuan ini bisa meningkatkan pendapatan nelayan dengan memakai alat tangkap yang ramah lingkungan sehingga tidak mengancam kelangsungan populasi ikan bilih.
"Saya minta Dinas Pangan Perikanan, camat dan walinagari terus memantau penggunaan bantuan yang sudah diserahkan ini supaya pengelolaan dan pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan," pesannya.
Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Hilmi melaporkan bantuan perahu, alat penangkap ikan dan perlengkapan diserahkan kepada 16 kelompok Usaha Bersama Nelayan Salingka Danau berasal dari Kecamatan Rambatan dan Batipuh Selatan.
"Bantuan diserahkan kepada 16 KUB nelayan terdiri dari perahu sebanyak 22 unit, mesin perahu 33,5 ps 22 unit, jaring gilmet 4 inci 88 buah, senter kepala 88 buah dan jaket pelampung 88 buah yang bersumber dari DAK Kelautan dan Perikanan pada Bidang Budidaya dan Tangkap pada Dinas Pangan dan Perikanan sebesar Rp.528 juta, " sampainya.
Hilmi tambahkan, pemberian bantuan ini bertujuan untuk memudahkan nelayan, meningkatkan keamanan dan kenyamanan nelayan dalam penangkapan ikan dan meningkatkan hasil tangkapan nelayan di Danau Singkarak. (Irfan/Je)
Komentar