Penulis: Je | Editor: Medio Agusta
PASBAR - Seekor beruang besar tiba-tiba menyerang seorang warga bernama Soron (62) di sekitar rumahnya di Jorong Pinagar, Nagari Persiapan Pinagar Aur Kuning, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar).
Dari keterangan korban, sebagaimana disebutkan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pasaman Barat, Rusdian R, penyerangan oleh satwa bernama latin helarctos malayanus itu terjadi ketika korban sedang memperbaiki saluran air disekitar rumahnya, Rabu (17/6/2021) pukul 07.00 WIB pagi.
"Rumahnya kan pakai air dari mata air gunung, jadi itu yang sedang diperbaiki, tiba-tiba dari belakang ia diserang, ia dicakar-cakar oleh beruang itu," katanya, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga
- Pemprov Sumbar Fasilitasi Pemulangan 4 Orang Warga Pasca Dievakuasi dari Lebanon
- Obati Kerinduan, Naga-Ri Terus Jalani Silaturahim dengan Warga Padang Panjang
- Warga Nagari Sungai Duo Dharmasraya Terima Bedah Rumah Baznas dan Polres
- Pemprov Sumbar Sediakan Anggaran Bantuan Hukum bagi Warga tak Mampu
- Paguyuban Warga Sunda se-Sumatera Barat Raker di Hall Bukit Lampu Padang
Korban saat itu berusaha menghindar dan kemudian melawan. Beruang yang menyerang itu menurutnya berukuran besar dan berwarna putih di bagian dadanya. Korban mengalami luka di dekat mata kanan dan telinga kanan akibat serangan itu.
Meski diserang, korban sempat melakukan perlawan dengan meninju kepala beruang. Akibatnya beruang tersebut menghentikan serangan dan meninggalkan korban dilokasi kejadian.
"Atas kejadian tersebut Sekretaris Nagari setempat melaporkannya kepada BKSDA melalui Resor Pasaman," katanya.
Petugas lalu mendatangi lokasi kejadian dan melaksanakan penanganan. Hasil verifikasi lapangan menunjukkan bahwa lokasi sudah berada cukup jauh atau sekitar tujuh kilometer dari kawasan hutan terdekat di kaki Gunung Talamau yang diperkirakan menjadi habitat beruang madu.
Untuk mencegah jatuhnya korban, petugas dan masyarakat bersama-sama melaksanakan upaya penghalauan pada hari pertama. Kemudian dilanjutkan pada hari kedua dengan memasang perangkap.
Ia juga mengimbau agar warga berhati-hati dan tidak berjalan sendirian di sekitar lokasi sebab beruang itu belum jelas dimana keberadaannya.
"Pemasangan perangkap dilakukan dengan harapan beruang tersebut dapat ditangkap untuk dikembalikan ke habitatnya jika masih berkeliaran di sekitar pemukiman warga," katanya.(Je)
Sumber: langgam.id
Komentar