Penulis: Hms/Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Gandeng Bank Nagari Sumatera Barat, Pemerintah Kota Sawahlunto mulai luncurkan pembayaran sistem e-retribusi elektronik atau pembayaran retribusi tunai secara online melalui aplikasi yang bisa diakses lewat jaringan telepon pintar atau smartphone.
"Kita punya harapan dengan e-retribusi dapat menata administrasi pengelolaan pajak dan retribusi. Sekaligus meminimalisir penyimpangan yang mungkin terjadi," kata Walikota Sawahlunto Deri Asta saat launching e-retribusi Pariwisata Kota Sawahlunto di Bank Nagari Sumbar di Padang, pada Jumat 18 Juni 2021.
Bersamaan itu juga ditandatangani memorandum of understanding (MoU) pengembangan digitalisasi ekonomi daerah, Pemko Sawahlunto dengan Bank Nagari. Dari Pemko Sawahlunto ditanda tangani Walikota Deri Asta dan dari Bank Nagari, Muhammad Irsyad.
Baca Juga
- Tim Pengabdi TP UNP Latih Guru Buat Video Pembelajaran Dukung Implementasi P5
- Disapu Banjir, Ratusan Hektar Sawah di Dusun Koto Talago Gunung Sawahlunto Gagal Panen
- Gubernur Sumbar Ingatkan Pj Wali Kota Sawahlunto Pentingnya Kolaborasi
- Batang Malakutan Sawahlunto Meluap, Puluhan Hektar Sawah Petani Terancam Gagal Panen
- Tapi Kesalahan Administrasi Akibat KPPS Kelelahan dan Kurang Bimtek
Lebih jauh dikatakan Walikota Deri Asta, selain lebih mengefektifkan masyarakat di dalam membayar pajak dan retribusi, juga menghilangkan rasa tidak percaya publik terhadap pemerintah dalam pengelolaan pajak dan retribusi. Pada akhirnya, laporan data transaksi yang akuntabel dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Dihadapan jajaran Bank Nagari Sumbar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Barat, Walikota Deri Asta mengemukakan, hal ini yang menjadi wujud komitmen Pemko Sawahlunto untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan PAD. E-retribusi, sekaligus implementasi dari gerakan nasional non tunai (GNNT) sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/1867/SJ dan meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
"Kondisi kemampuan keuangan daerah Sawahlunto saat ini di posisi sangat rendah. PAD masih di bawah 10 persen dari total pendapatan daerah. Artinya, Pemko Sawahlunto sangat bergantung pada dana transfer pemerintah pusat," ujar Deri.
Direktur Utama Bank Nagari Sumatra Barat, Muhamad Irsyad mengapresiasi launching e-retribusi pariwisata Kota Sawahlunto. Dikemukakannya, Bank Nagari telah mempersiapkan transaksi digital. Bertransaksi digital dengan Bank Nagari aman. Sudah banyak layanan dilakukan Bank Nagari, termasuk retribusi digital.
"Selain e-retribusi pariwisata, kita siap melayani dalam bentuk digital lainnya. Di era digital kini tak ada lagi pembayaran dengan tunai," sebut Muhamad Irsyad.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Afridarman mengatakan, "E-retribusi dilaunching hari ini, juga merupakan implementasi dari proyek perubahan saya pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan III tahun 2021 di Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dengan judul Strategi Kolaborasi Peningkatan Kemampuan Keuangan Daerah Kota Sawahlunto," tutur Afridarman.
Dijelaskan Kepala BPKAD, tahap awal ini e-retribusi dimulai pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga untui tiga objek wisata, Kebun Binatang Kandi, Camping Ground dan Puncak Cemara. Nantinya, e-retribusi, juga diberlakukan pada 12 OPD pengelola pendapatan asli daerah.
Hadir di launching penandatanganan MoU pengembangan digitalisasi ekonomi daerah Pemko Sawahlunto dengan Bank Nagari dan launching e-retribusi pariwisata Kota Sawahlunto, Sekretaris daerah Kota Sawahlunto, Dr.dr. Ambun Kadri, Kepala Bank Nagari Cabang Sawahlunto, Rusdi, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sawahlunto, Nova Erizon dan sejumlah komisaris. (Hms/Iyos)
Komentar