Rutan Muara Labuh dan Diskoperindag UKM Solsel Siap Pasarkan Produk Karya Warga Binaan

Penulis: Marjeni Rokcalva

Padang Aro - Berbagai inovasi dalam membangun kreatifitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Muara Labuh, salah satunya dalam mendukung usaha kerajinan yang dilakukannya.

" Kita sudah melakukan beberapa terobosan untuk menjadikan WBP lebih kreatif selama di sini, dan akan dapat memotifasi ia untuk optimis dalam melakukan kegiatan selepas menjalani masa tahanan nanti, " kata Kepala Rutan Kelas II Muara Labuh, Sarwono.

Baru - baru ini pihak Rutan telah mengajukan proposal kerjasama dengan pihak Pemkab. Solsel melalui Dinas Koperindag & UKM Solsel dalam rangka mendukung kegiatan usaha WBP yang dilalukan .

Baca Juga


Alhamdulillah, keinginan pihak Rutan tersebut disambut baik oleh Pemkab. Solsel, dengan hadirnya, Kabid Koperasi dan UKM Diskoperindag Solsel, Azizah Mutia bersama Kasi dan staf ke Rutan Kelas IIB Muara Labuh, dan disambut langsung Kepala Rutan, Sarwono dan beberapa orang staf.

Kepada pihak Diskoperindag &UKM Solsel, Sarwono berharap untuk dapat pembinaan dalam mengolah produk usaha yang dilakukan para WBP. Bahkan untuk pemasaran juga menjadi usulan pihak Rutan.

Artinya produk kerajinan yang dibuat oleh para WBP diharapkan kedepan dapat dijual. Hal ini tentu sangat dibutuhkan mitra untuk menyebar luaskan produk warga tersebut, " harapnya.

Kerja sama ini menurut Sarwono adalah untuk menyinergikan program pembinaan Rutan Kelas llB Muara Labuh dalam mengembangkan produk warga binaan pemasyarakatan menjadi produk yang berorientasi pada dunia pasar yang memiliki harga jual," harapnya

" Berada di penjara bukan berarti tak dapat berkarya. Narapidana yang sedang menjalani hukuman kini kian mendapat kesempatan untuk menyiapkan diri sebagai pengusaha selepas bebas dari lembaga pemasyarakatan atau Rumah Tahanan kelak, " katanya.

Fasilitas pembinaan kreatifitas yang diberikan Rumah Tahanan Negara Kelas llB Muara Labuh sebenarnya telah dilakukan sejak lama. Namun, kolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Solok Selatan untuk meluaskan jangkauan produk para warga binaan baru disepakati pada hari ini.

Dijelaskan Sarwono didampingi stafnya, Jefri terkait masalah keuntungan dari produk buatan warga binaan, Sarwono memastikan hasil penjualan akan masuk ke dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), setelah dipotong premi yang dapat diterima oleh si pembuat atau WBP.

Sementara itu, Kabid Koperasi dan UKM Diskoperindag & UKM Solsel, Azizah dikantornya, Selasa (6/7/2021), menambahkan, saat ini kita baru melakukan iventarisasi kegiatan usaha para WBP.

Kalau menjamin untuk pemasaran produk dari para WBP akan dapat kita fasilitasi ke mitra Diskoperindag & UKM, seperti ke kios oleh-oleh yang ada di Kawasan SRG maupun yang ada di Pusat Kabupaten.

Sedangkan untuk pelatihan, pihaknya masih mencari formula yang tepat. Pasalnya untuk pelatihan itu, biasanya akan menghadirkan peserta sedikitnya 40 orang. Sementara WBP yang memiliki keterampilan mungkin tidak sebanyak itu.

" Kita berharap, pihak Rutan nantinya tentu punya peralatan yang bisa dijadikan untuk pendukung kegiatan usaha yang dilakukan para WBP, " kata Azizah.

Setelah ada bentuk usaha yang dilakukan nanyinya, barula kita akan usulkan pula untuk program pelatihan. Selain itu, masih ada instansi lain yang khusus untuk bisa memberikan pelatihan pada mereka, " demikian Azizah. AA

Loading...

Komentar

Berita Terbaru