Gubernur Mahyeldi Serahkan Sapi Kurban Presiden ke Pengurus Masjid Raya Sumbar

Penulis: Rel/Je | Editor: Medio Agusta

PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menyerahkan secara simbolis sapi kurban dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada pengurus Masjid Raya Sumatera Barat.

"Sapi kurban seberat 1,2 ton ini akan disembelih di Masjid Raya Sumatera Barat, dibagi ke dalam 1000 kantong, dan diantarkan kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya di Padang, Senin (19/7/2021).

Gubernur mengatakan, meskipun sapi itu akan disemblih di Masjid Raya Sumbar pada momentum Idul Adha 1442 hijriah bertepatan dengan 20 Juli 2021, namun untuk mengantisipasi kerumunan pada masa pandemi, daging akan diantar ke alamat penerima.

Baca Juga


"Panitia akan menyiapkan tim untuk mengantarkan daging kurban ke rumah penerima. Jadi tidak perlu dijemput," katanya.

Sapi yang terpilih sebagai sapi kurban Presiden di Sumbar merupakan sapi milik peternak asal Pulai Sungai Talah Bukit Lurah, Nagari Gadut, Kecamatan Tilatangkamang, Kabupaten Agam yang dibandrol sekitar Rp85 juta. Sapi itu berkelamin jantan dengan jenis simental, berusia sekitar empat tahun dengan berat mencapai 1,2 ton.

Sapi itu terpilih setelah menyisihkan lima sapi simental, PO, dan limousin milik peternak dari Kota Payakumbuh, Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, dan Pesisir Selatan dengan berat 900 kilogram sampai satu ton.

Mahyeldi mengatakan kebijakan mengantarkan daging qurban ke rumah penerima itu diambil sebagai langkah antisipasi karena kota Padang saat ini sedang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan MAsyarakat (PPKM) Darurat yang menuntut tidak diperbolehkannya terjadi kerumunan.

Karena itu selain penyembelihan di Masjid Raya Sumbar, penyembelihan di masjid-masjid lain di provinsi itu, terutama untuk daerah yang menerapkan PPKM darurat diharapkan juga mengambil kebijakan untuk mengantarkan langsung daging qurban ke rumah masyarakat.

"Jangan sampai terjadi penumpukan masyarakat atau kerumunan di masjid saat antre mengambil daging kurban," ujarnya. (Rel/Je)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru