Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO - Mulai tingginya kesadaran masyarakat melindungi diri tidak terpapar COVID-19 terlihat nyata dengan berbondong-bondongnya mereka mendatangi Puskesmas terdekat untuk divaksin di Kota Sawahlunto. Namun, ruangan dan tempat vaksinasi tidak dapat membendung terjadinya antrian dan kerumunan, sehingga hal ini dapat mengundang terjadinya migrasi virus yang tidak diketahui lagi klasternya.
"Seharusnya pemerintah atau pihak kesehatan mengantisipasi hal ini agar jangan sampai terjadi penumpukan atau kerumunan orang. Ruangan tidak terlalu lebar, masyarakat yang hendak divaksin tahap pertama dan kedua cukup banyak apalagi ada warga yang berobat secara reguler, sehingga ini rawan penularan baru COVID-19" Kata Erwin, seorang warga yang antrian untuk divaksin tahap kedua di Puskesmas Kampung Teleng, Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kamis (22/7/21).
Dari pantauan lapangan beritaminang.com, banyak warga yang hendak divaksin tahap pertama dan tahap kedua yang memenuhi ruangan puskesmas yang cukup terbatas itu, ditambah banyaknya warga yang minta pelayanan kesehatan berobat reguler. Padat dalam ruangan, akhirnya masyarakat meluber sampai kehalaman Puskesmas sambil menunggu panggilan nomor antrian.
Baca Juga
- Dispangtan Padang Panjang Tuntaskan Vaksinasi Rabies Gratis di Seluruh Kelurahan
- Mulai Senin, Dispangtan Padang Panjang Kembali Gelar Vaksinasi Massal Rabies
- Sebelum Lakukan Mudik, PAPDI Anjurkan Masyarakat Segera Lakukan Vaksinasi Covid-19
- Waspada Rabies, Pemko Padang Panjang Imbau Warga Vaksinasi Hewan Peliharaan
- Cegah Penularan Virus Polio, Dinkes Padang Panjang Segera Laksanakan Vaksinasi
Dibalik kesadaran masyarakat itu, terlihat masih ada beberapa warga mengenakan masker tidak sesuai standar prokes dibawah dagu dan bahkan ada yang membuka maskernya tanpa ada rasa takut, atau memang lupa. Sedangkan di pusat pelayanan kesehatan masyarakat itu para nakes sibuk melayani warga tanpa terlihat adanya petugas security yang membantu, akibatnya, penumpukan warga untuk dilayani tak terhindarkan.
Ditengah kondisi demikian, kerumunan warga mulai terlihat terurai setelah hari makin siang dan jumlah masyarakat yang datang untu divaksin atau berobat berkurang.
Kepala Dinas Kesehatan Yasril, saat dikonfirmasi mengakui antusiasme masyarakat yang datang ke berbagai Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 di kota Sawahlunto cukup besar sehingga terjadinya kerumunan tak dapat dihindari dan sangat beresiko terjadinya penularan baik terhadap masyarakat maupun petugas kesehatan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Yasril menginstruksikan kepada para Kepala Puskesmas secara lisan melalui Kabid Kesmas maupun menyurati langsung Kapala Puskesmas untuk selalu mengigatkan masyarakat yang akan divaksin agar selalu menjaga jarak, dan bermasker. Untuk petugas nakes diminta mengenakan masker dua lapis , serta mengatur ruangan pelayanan dan sistem untuk mengurangi kerumunan.
"Khusus Puskesmas Kampung Teleng untuk ruang tunggu pelayanan kesehatan kurang memadai dibanding Puskesmas-puskesmas lainya yg cukup luas. Sebaiknya memang Puskesmas Kampung Teleng dapat melakukan vaksinasi diluar gedung dengan sirkulasi udara lebih baik. Saya menyarankan untuk memasang tenda tambahan di luar gedung, agar antrian tidak menimbulkan berkerumun didalam ruangan yang terbatas." Ungkapnya. (Iyos)
Komentar