Penulis: Anggun/MR | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua, berimbas pada semua sendi kehidupan. Terutama pedagang-pedagang kecil yang membuka lapak di tepi jalan yang cuma mengharapkan penghasilan penjualan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Misalnya, Pak Indra, pedagang buah di depan TPU Tunggul Hitam Kota Padang. Pedagang yang buka sejak pukul 8 pagi hingga sore ini, mengeluhkan rendahnya minat beli masyarakat.
Pak Indra yang merupakan salah satu pedagang disana menjelaskan bahwa buah yang dijualnya itu diantar oleh agen buah dari daerah Pekanbaru, Riau.
Baca Juga
- Jelang Usai Pandemi Covid-19, Sumbar Canangkan Pariwisata Bersih
- Antisipasi Pelanggaran HAM, LBH Padang Buka Posko Pengaduan Dampak Pandemi Covid-19
- Begini Cerita Dampak Pandemi Covid-19 ke Pedagang Pasar Nanggalo Siteba Padang
- Antusias Lakukan Qurban Ditengah Pandemi Covid-19 di Sawahlunto Masih Tinggi
- Aran Oxy Mulai Berproduksi di Sawahlunto Ditengah Tantangan Pandemi Covid-19
"Buah nanas, semangka yang saya jual ini di antar oleh agen buah dari Pekanbaru. Sistem penjualan tergantung agen buahnya, kalau agen buahnya baru maka saya akan bayar langsung tapi kalau agen buahnya sudah langganan maka saya akan jual dulu baru saya bayar," katanya bercerita.
Terkait pandemi, para pedagang juga sedih, karena penjualan menurun. Sebab orang-orang jarang keluar rumah dan semua dilakukan secara online.
"Saat pandemi sekarang penjualan agak kurang atau menurun karena orang jarang keluar, biasanya yang sering beli buah itu anak kuliahan. Sekarang kuliah dilakukan secara daring/online jadi pembeli juga berkurang," ujar Indra.
Namun demikian, ia tidak berputus asa. Penghasilan sehari-hari ia gunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluargaa.
"Uang yang didapat akan dibelikan lagi ke buah dan berapa sisanya itulah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Dibilang cukup ya gak cukup, tapi dengan keadaan sekarang harus di cukup-cukupkan. Cukup buat makan sama biayai sekolah anak alhamdulillah," sambungnya. (Anggun/MR)
Komentar