Penjual Bunga dan Tanaman Aia Pacah Keluhkan Penjualan dan Berharap Pandemi Segera Berlalu

Penulis: Isnaini/MR | Editor: Marjeni Rokcalva

PADANG - Dampak pandemi virus Covid-19 menyebar ke seluruh sektor usaha kecil yang ada di Indonesia, tak terkecuali para penjual bunga.

Junaidi (45), salah satu penjual bunga di kawasan Tabek Batu Aia Pacah, kota Padang Sumatera Barat, mengaku pendapatannya merosot drastis selama pandemi Covid-19.

"Selama masa pandemi, pendapatan yang saya peroleh sangat menurun. Yang sebelumnya mencapai 80%, namun sekarang hanya 20%," sebutnya, Kamis (5/8/2021)

Ia mengatakan bahwa penyebab pendapatannya menurun karena rata-rata orang yang membeli bunga padanya berasal dari luar kota.

"Rata-rata orang yang membeli bunga ditempat saya berasal dari luar kota. Karena sekarang PPKM, sangat jarang pembeli yang datang," timpalnya

Junaidi menyebutkan, sebelum pandemi, bunga yang sering dibeli atau yang laku dibeli adalah bunga jenis baugenvill dan jenis bunya lainnya.

Untuk harganya sendiri sesuai dengan ukurannya tanamannya. Yang kecil harganya 25ribu per batang. Dan, yang besar harganya sampai dengan 300ribu per batang.

Junaidi dan pedagang lainnya berharap, agar virus Covid-19 segera hilang dan kondisi bisa normal seperti semula.

"Cukup banyak orang-orang yang menderita selama masa pandemi karena susahnya ekonomi serta susahnya mencari pekerjaan. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja itu sangat sulit," sebunya lirih. (Isnaini/MR)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru