Penulis: Medio Agusta
BATUSANGKAR - Kabupaten Tanah Datar merupakan tulang punggung ketahanan pangan di Sumatera Barat (Sumbar) dengan jumlah produksi padi terbesar di provinsi itu mencapai 333.077 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2020.
"Begitu penting posisi Tanah Datar dalam ketahanan pangan Sumbar sehingga jika produksi panen menurun maka akan berpengaruh besar terhadap provinsi bahkan hingga tingkat regional," kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat menghadiri panen raya kelompok tani Sawah Pauh Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (7/8/2021).
Menurutnya, produksi padi Tanah Datar per hektar juga menjadi yang paling tinggi di Sumbar, yang menyokong tingginya total produksi padi di daerah itu.
Baca Juga
- Wagub Audy Paparkan Komitmen Pemprov untuk Keberlanjutan Pembangunan di Sumbar
- Festival Anak Sumbar 2023, Wagub Audy: Mari Berikan Ruang Inklusif Untuk Anak
- Wagub Audy Joinaldy Pimpin Upacara Hari Pahlawan ke-78 tingkat Provinsi Sumbar
- Wagub Audy Joinaldy Pimpin Tim Pemprov Sumbar Studi Banding ke Kaltim
- Gerakan Sumbar Bersih Dicanangkan Sambut Libur Lebaran 2023
Wagub mengatakan data DinasTanaman Pangan Hortikultura Perkebunan (TPHP) Sumbar,Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tanah Datar dari sektor pertanian mencapai 30 persen dengan jumlah masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor itu mencapai 50 persen atau setengah dari populasi masyarakatnya.
Namun petani di Tanah Datar termasuk di Rambatan masih menghadapi tantangan berat diantaranya alih fungsi lahan pertanian yang terus terjadi hingga ketersediaan air irigasi yang masih belum merata.
Persoalan lahan yang semakin sempit, Wagub menilai pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian bisa menjadi salah satu solusi. Dengan penerapan yang tepat, dari luas lahan yang sama bisa dihasilkan produksi padi yang jauh lebih banyak.
"Terkait irigasi kita akan evaluasi karena informasinya jaringan irigasi tersier di Tanah Datar sudah ada namun banyak yang dibocorkan dengan sengaja oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan bermacam alasan. Kita upayakan ada perbaikan jaringan sehingga pengairan bisa lancar dan mendorong peningkatan produksi," katanya.
Staf ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Kabupaten Tanah Datar Nusyirwan mengatakan di bidang pertanian, daerah itu mendapatkan banyak bantuan diantaranya bibit padi hibrida, bibit jagung hibrida hingga alat pertanian.
Bantuan itu diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat petani di Tanah Datar termasuk meningkatkan jumlah produksi.
Ia mengatakan Bupati Tanah Datar sudah memerintahkan Dinas Pertanian setempat untuk menurunkan tim guna membina kelompok tani yang mendapatkan bantuan agar pemanfaatannya bisa maksimal.
Sementara Wali Nagari Rambatan Edi Indra mengatakan 70 persen masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Namun sebagian besar sawah di daerah itu adalah tadah hujan sehingga produksi tergantung kepada cuaca.
"Kami berharap dukungan dari Pemrintah Provinsi Sumbar dan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk jaringan irigasi agar masa tanam tidak lagi bergantung sepenuhnya pada cuaca tetapi bisa sepanjang tahun," katanya.
Ikut hadir dalam acara itu Kepala Dinas TPHP Sumbar Syafrizal Jejeng dan tokoh-tokoh masyarakat Nagari rambatan serta kelompok tani Sawah Pauh. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
Komentar