Penulis: Medio Agusta
PADANG- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian Provinsi Sumatera Barat Senilai 383.3 Milyar ke 8 negara di Aula Gubernur Sumatera Barat secara daring dari Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (14/08/2021).
Mengawali pembukaan acara bertajuk Merdeka Ekspor ini, Presiden memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pertanian yang selama pandemi telah berjuang untuk meningkatkan nilai ekspor.
"Apresiasi kita berikan pada petani, peternak, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya yang pada semester pertama ini meningkatkan ekspor hingga 282.86 triliun, naik 14.05 persen, dari periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.
Baca Juga
- Dinas Pertanian Pessel Monitoring Usaha Ternak Ayam Potong di Sungai Tunu Barat
- Rumah Potong Hewan Ruminansia Dinas Pertanian Pessel Perlu Memiliki NKV Halal
- Bupati Pessel: Sektor Pertanian Terkuat dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
- Antisipasi Gagal Panen, Dinas Pertanian Dharmasraya Kumpulkan dan Edukasi Penyuluh Pertanian
- Sekda Pessel Mawardi Roska Ajak Anak Muda Idolakan Aktivitas di Bidang Pertanian
Tak hanya itu, Presiden juga berpesan agar Bupati Walikota terus menggali potensi pertanian di daerah, mengekspor komoditas baru, dan memperkuat serta memberikan perhatian khusus terutama pada akses modal bagi para petani.
Sementara itu, Menteri Pertanian menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong Investasi dan ekspor yang merupakan faktor kunci percepatan pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dalam situasi pandemi Covid-19 yang ada secara mendunia.
"Mendorong program tiga kali lipat ekspor, kita berharap nantinya tidak ada Gubernur, Bupati dan Walikota yang tidak melakukan ekspor." Ucap Syahrul.
Sejalan dengan itu, dari Aula Gubernur Sumbar, Gubernur Mahyeldi juga menyatakan akan mendorong konektivitas jalur pengiriman barang menuju Teluk Bayur terutama untuk memperlancar kebutuhan ekspor wilayah barat, pula dengan peningkatan komoditi yang dibutuhkan.
"Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbesar di Barat, untuk itu perlu kita perhatikan konektivitasnya, juga komoditi baru apa saja yang bisa kita ekspor ke negara-negara di Samudra Hindia," tuturnya.
Menutup acara Presiden melepas 43.777 ton komoditi ekspor dari Pelabuhan Teluk Bayur, serentak dengan pelepasan total 6.88 Triliun dari 17 Pelabuhan di seluruh Indonesia.(Biro Adpim Setdaprov Sumbar/Je)
Komentar