Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Sampai Jumat (13/08/2021), kasus aktif positif terinfeksi Covid 19 di Kota Bukittinggi 651 orang, 280 orang diantaranya adalah warga Kecamatan Mandiangin Koto Salayan (MKS).
Informasi dari pusat data Covid-19 Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bukittinggi mencatat, pada Jumat (13/08/2021) terjadi penambahan kasus baru positif terpapar Covid-19 di Kecamaran MKS 24 orang, 4 orang diantaranya di rawat, dan 22 orang langsung isolasi mandiri.
Sementara pasien yang positif sebelumnya setelah dilakukan dua kali swab yang hasilnya negatif, dan dinyatakan sembuh atau selesai isolasi mandiri (isoman) 16 orang, sehingga total kasus aktif pada saat ini di Kecamatan MKS 280 orang.
Baca Juga
- Jelang Isya, Warga Bukittinggi Dikagetkan Gempa Magnitudo 3,6
- Wagub Sumbar Ajak Pemerintah dan Warga Bukittinggi Jaga Kualitas Layanan dan Kebersihan Saat Lebaran
- Jumat 3 September 2021, 23 Warga Bukittinggi Dinyatakan Sembuh Covid-19
- Sejak Pandemi Covid-19, Sudah 14.909 Orang Warga Bukittinggi Mengikuti Swab PCR
- Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Bukittinggi Kembali Bertambah 25 Orang
Dari 280 orang itu, terbanyak di Kelurahan Puhun Pintu Kabun yaitu 56 orang, disusul di Kelurahan Cimpago Guguak Bulek 40 orang, Kelurahan Pulai Anak Aie 39 orang, Kelurahan Kubu Gulai Bancah 36 orang, Kelurahan Garegeh, dan Campago Ipuah masing-masing 33 orang, Kelurahan Puhun Tembok 21 orang, Kelurahan Manggis Gantiang 20 orang, dan Kelurahan Koto Salayan 2 orang merupakan kelurahan paling sedikit kasus aktifnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dr. Vera Maya Sari ketika dihubungi media ini membenarkan kasus aktif positif terinfeksi Covid-19 di Bukittinggi saat ini memang di Kecamatan MKS yang paling banyak warga yang positif terpapar Covid-19, yakni mencapai 280 orang yang tersebar pada 9 Kelurahan.
"Sementara di Kecamatan Guguak Panjang (GP) kasus aktifnya hanya 190 orang, dan KecamatanAur Birugo Tigo Baleh (ABTB) 181 orang," jelasnya.
Sementara Camat MKS Inyiak Erizal yang dihubungi media ini mengakui secara data mungkin memang tercatat warga Kecamatan MKS, namun orangnya belum tentu warga asli Kecamatan MKS. Karena Kota Bukittinggi ini adalah kota tujuan dan perlintasan.
"Mungkin warga yang terpapar mendatangi Pusat Pelayanan Kesehatan yang ada di Kecamatan MKS karena suatu penyakit atau untuk tes swab PCR. Bila dia positif, tercatat dipusat Pelayanan Kesehatan di Kecamatan MKS," jelasnya.
Di Kecamatan MKS kata Erizal telah dibentuk Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap Kelurahan, dan Satuan Tugas (Satgas) cukup aktif. Namun sikap masyarakat yang belum berubah, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Sementara penyuluhan, dan sosialisasi telah lebih dari cukup. Kita tidak tahu, kenapa sikap masyarakat tidak berubah, dan tidak mau disiplin mengikuti prokes, terutama menerapkan 6M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan mengikuti vaksinasi Covid-19)," ungkap Erizal
Untuk itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Bukittinggi dan Camat MKS selalu mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi prokes dengan menerapkan 6M.
"Diharapkan, semua pihak untuk tahan diri atau bisa mati. Lebih baik di rumah saja bila tidak bisa mematuhi prokes. tahan diri untuk selalu pakai masker, dan mengikuti protokol kesehatan. tahan diri untuk tidak kumpul-kumpul. Tahan diri untuk tidak berkerumun. tahan diri untuk tetap di rumah saja. Ketidakpedulian kita, bisa menyebabkan keluarga sendiri, sahabat, kolega, dan teman-teman sendiri kehilangan nyawa. tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 6M," ujar mereka. (Yus)
Komentar