Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Ombilin kembali menunjukan empati sosialnya melalui kegiatan donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solok, kegiatan itu dilakukan masih dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 yang diselenggarakan Kamis (26/8/21).
Manager PT PLN UPK Ombilin Shodiqin, didampingi stafnya Ahmadi, kepada beritaminang.com siang kemarin mengatakan, kegiatan yang mereka lakukan merupakan bentuk empati terhadap masyarakat yang saat ini banyak membutuhkan tranfusi darah, disamping membantu ketersediaan stok kantong darah di PMI.
"Kami sangat memperhatikan kondisi masyarakat yang membutuhkan transfusi darah setiap hari, selain membantu terbatasnya ketersediaan stok darah yang ada di PMI. Karena ini merupakan aksi kemanusiaan, maka kami di Lingkungan PLN UPK harus bisa berkontribusi dengan menggalang 27 peserta pendonor darah".Tutur Shodiqin, dengan nada tenang.
Shodiqin mengutarakan, Setiap tetes darah yang didonorkan sangat berarti untuk membantu menyelamatkan nyawa manusia. Sebaliknya, sipendonor akan lebih merasa sehat bila selalu ikut dan aktif menjadi pendonor darah. Dengan demikian, karena masih dalam suasana bulan Agustus, Hari kemerdekaan RI yang ke 76 kegiatan donor darah menjadi pilihan selain dari kegiatan sosial yang digelar UPK Ombilin.
Karena pelaksanaan donor darah ini diselenggarakan dimasa pandemi, lanjut dia, seluruh peserta tetap mengacu pada protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Sebelumnya mereka diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki ruangan. Terlihat, seluruh ruangan hingga peralatan yang dipakai dibersihkan dan disemprot dengan cairan disinfektan guna memastikan kondisi steril seingga memberikan rasa aman bagi setiap pendonor darah.
"InsyaAllah, kegiatan sosial kemanusiaan ini akan selalu kami terapkan sebagai bentuk kepedulian bagi setiap karyawan maupun korporasi sehingga keberadaan kami dilingkungan masyarakat akan sangat dirasakan dalam konsep kehidupan yang saling membantu dan bergotongroyong." Ungka Shodiqin mengakhiri. (Iyos).
Komentar