Penulis: Marjeni Rokcalva
Welcome home, @Cristiano. Kalimat itu yang terdapat pada instagram resmi klub kenamaan Liga Inggris, Manchester United yang diposting pada 27 Agustus 2021 malam lalu. Kolom komentar sesaat langsung dibanjiri kalimat selamat datang untuk si anak emas yang pernah pergi. Sontak semua fans sang mega bintang mengucap syukur atas pulangnya sang legenda. Bagaimana tidak, Cristiano Ronaldo atau yang biasa dijuluki CR7 mulai dikenal fans bola seluruh dunia saat berseragam klub setan merah, Manchester United.
Melihat jauh kebelakang, CR7 Lahir di Madeira, Portugal pada tanggal 5 Februari 1985. Dia sudah menyukai olahraga sepak bola sejak masih kecil. Pemain bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro itu mengukuhkan diri sebagai pemain termahal di dunia ketika ditransfer Real Madrid dari Manchester United pada musim panas 2009 senilai 132 juta dolar atau lebih dari 1,3 triliun rupiah.
Pemain yang menjadi kapten timnas Portugal itu meraih masa keemasan ketika bergabung dengan Manchester United tahun 2003 dari klub profesional pertamanya di Portugal, Sporting Lisbon. Waktu itu "hanya" 12,24 juta pounds, berhasil menjadikannya pemain Portugal pertama yang merumput di Old Trafford.
Baca Juga
- Pj Wako Padang Panjang Silaturahmi dengan Jemaah Haji, Ini Pesannya
- Via SatuPena Sumbar, Pustaka Pesantren Darun Nahdhah Pasaman Terima Sumbangan Buku Denny JA
- Sekdakab Pessel Hadiri Wisuda Tahfidz Pondok Pesantren MTI Sabilul Jannah Surantih
- Peringati Hari Buruh, Pesantren Kauman Padang Panjang Bagikan Ratusan Sembako
- Pj Wako Padang Panjang Buka Pesantren Ramadan Tingkat SD dan SLTP
Ronaldo awalnya memakai nomor punggung 28 di Manchester United, namun sang pelatih Sir Alex Ferguson menghendaki sang pemain memilih nomor 7 dipunggungnya. CR7 menjalani laga debutnya untuk si Setan Merah di Premier Leauge ketika menang 4-0 atas Bolton. Sang calon bintang akhirnya mencetak gol perdana di Inggris ketika menumbangkan Portsmouth 3-0 pada 1 November 2003. Ronaldo mencetak gol keseribu Premier Leauge pada 29 Oktober 2005 saat kalah 1-4 dari Middlesbrough dan di tahun yang sama Ronaldo meraih gelar Pemain Muda Terbaik tahun 2005. Sinar Ronaldo mulai terasa saat memenangkan banyak gelar bersama Manchester United.
Ronaldo menyumbang gol ke 50 bagi Manchester United pada 5 Mei 2007 saat menghadapi rival satu kota mereka, Manchester City. Pada tahun yang sama, Setan Merah meraih gelar juara Premier Leauge pertama mereka dalam empat tahun terakhir dan Ronaldo kembali berhasil menasbihkan diri sebagai Pemain Muda Terbaik.
Tahun 2007 menjadi awal Ronaldo melebarkan sayap prestasinya sebagai pemain terbaik di Inggris, Eropa, dan dunia dengan meraih beragam gelar, mulai Pemain Terbaik Premier Leauge, Pemain Muda Terbaik, Pemain Terbaik Pilihan versi Pemain Profesional Inggris. Pada tahun yang sama Pesepakbola yang akrab disapa CR7 ini juga banyak meraih deretan gelar selama musim 2006-2009 seperti Barclays Player of the Month (2006), PFA Young Player of the Year (2006), PFA Players' Player of the Year (2006), Ballon d'Or (2008), FIFA World Player of the Year Award (2009). Ia juga berhasil merebut penghargaan European Golden Shoe (sepatu emas) pada 2007. Ronaldo bertahan di MU hingga tahun 2009, setelah dirinya dilepas MU ke Real Madrid.
Pada tahun 2009, lebih dari 80.000 pasang mata menghadiri stadion Santiago Bernabeu untuk bertemu dengan bintang baru mereka, Cristiano Ronaldo. Acara yang digelar pada tanggal 6 Juli 2009 ini merupakan puncak dari upaya Real Madrid yang memakan waktu dua tahun untuk bernegoisasi dengan klub Ronaldo sebelumnya, Manchester United.
Sembilan musim kemudian dalam seragam Real Madrid, Cristiano menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa, dengan 311 gol dalam 292 pertandingan LaLiga.
Bersama El Real, ia berhasil memboyong 16 trofi, termasuk dua gelar LaLiga dan sejumlah penghargaan individu lainnya, seperti empat Ballon d'Or.
Cristiano Ronaldo melanjutkan petualangan karirnya ke Italia, dengan dikontrak oleh Si Nyonya Tua julukan Juventus selama 4 tahun, sejak 2018-2022. Sejak kepindahan Ronaldo dari Real Madrid pada 18 Juli 2018, sudah banyak prestasi yang diraih. Ronaldo selama membela Juventus berhasil memenangkan dua Trofi Serie A/liga Italia pada musim 2018/2019 dan 2019/2020.
Tak hanya itu sampai disitu, CR7 berhasil membawa Juventus meraih gelar Piala Super Italia pada 2018/2019 dan 2019/2020 selama dua kali. Kemudian satu kali memenangkan gelar juara Coppa Italia pada musim 2020/2021. Sang pemain berhasil mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak pada musim 2020/2021 dengan torehan sebanyak 29 gol. Merasa puas bermain di Italia, akhirnya sang bintang memilih kembali pulang untuk bermain bersama MU musim 2021/2022 ini.
Dari segudang prestasi yang ditorehkan sang bintang. CR7 adalah idola lapangan hijau yang cukup langka diantara banyak pemain. Selain hebat dalam menggocek si kulit bundar, ia juga dicintai banyak orang diseluruh dunia. Sebagai seorang penggemar sepak bola, ada sisi unik dan perlu ditiru dari sang pemain, diantaranya :
Pertama, CR7 Punya Cita-Cita yang tinggi. Pada usia 12 tahun, ia rela meninggalkan kampung halamannya, Funchal (Madeira) untuk hengkang ke ibu kota Portugal, Lisbon, demi menggapai cita-cita, yakni menjadi pesepakbola profesional. Ronaldo bergabung bersama salah satu akademi tim sepakbola ternama Portugal, Sporting Lisbon.
Selama di tim junior Sporting Lisbon, Ronaldo tidak menjalani segalanya secara mudah. Ketika membela tim junior Sporting Lisbon, Ronaldo sering mendapat bully-an dari rekan-rekannya. Perlakuan itu didapat karena logat bicara sang pemain masih kental dengan kampung halamannya, berbeda dengan pemain-pemain junior Sporting Lisbon lainnya yang berasal dari kota-kota besar.
Hal itu sempat membuat Ronaldo tidak betah dan meminta kepada sang ibu, Maria Dolores, untuk membawanya kembali ke kampung. Hanya saja setelah mendapat nasihat dari sang ibu, Ronaldo mau bertahan dan bahkan menantang rekan-rekannya kala itu. Dalam Autobiografinya, Ronaldo pernah berjanji dalam dirinya, suatu hari nanti saya akan menjadi pemain terbaik di dunia dan saya akan memiliki banyak Ferrari.
Kedua, Kerja keras dan fokus
Dulu ketika masa sekolah, lingkungan Ronaldo banyak yang mencaci dan berlaku tidak adil pada dirinya. Ronaldo yang sangat menyukai sepak bola tidak patah semangat dan bertekad bekerja keras untuk menjadi pemain bintang.
Darren Fletcher, senior CR7 di MU menceritakan bagaimana sang calon bintang dulunya sempat frustrasi saat awal kedatangannya di Old Trafford. Namun kerja keras sang bintang membawanya menjadi pemain terbaik di dunia. Akan tetapi, Fletcher mengaku tidak terkejut melihat keberhasilan Ronaldo setelah menjadi saksi karena pernah bermain bersama di Old Trafford.
Ronaldo juga tekun belajar bahasa Inggris, ketika baru berusia 18 tahun setiap hari. Ronaldo juga rutin memakai beban di pergelan kaki untuk latihan, jadi di pertandingan ia merasa lebih tajam saat melepas beban tersebut.
Ketiga, Dermawan dan ramah. Dikutip dari idntimes.com, CR7 ternyata juga memiliki sifat yang dermawan dan juga ramah. Dalam sebuah wawancara dengan ITV, bintang Portugal itu mengenang kembali hari-harinya sebagai anak muda yang masih miskin di Portugal. Ia pernah mendapatkan makanan gratis dari McDonald dekat tempat latihannya di Sporting CP dari warga disana.
Bertahun-tahun kemudian, Ronaldo mengatakan ingin menemui wanita yang memberinya makanan gratis setelah pelatihan saat itu. Ia pun berharap bisa bertemu wanita tersebut serta makan bersama.Tak hanya itu, sewaktu membela Madrid, Ronaldo juga menjadi top skor dengan torehan 17 gol. Kesuksesan tersebut membuat CR7 merayakannya dengan memberi hadiah untuk rekan satu timnya. Para pemain Los Blancos saat itu menerima jam tangan berharga yang bertuliskan nama pemain, CR7, dan La Decima.
Tidak hanya sampai disitu, tato menjadi gaya hidup yang sudah umum bagi pemain bola. Namun, Cristiano Ronaldo tidak mempinyai tato di tubuhnya. Ternyata, ia mendonorkan darahnya secara teratur sehingga jika ia menuruti kebiasaan seperti itu, ia tidak akan memenuhi persyaratan secara untuk melakukannya. Selain itu, ia juga tidak minum minuman keras karena ayahnya merupakan pecandu berat minuman keras.
Masih banyak lagi sisi kemanusiaan dan sifat baik sang mega bintang, CR7. Ia juga aktif memberikan bantuan moril maupun materil untuk korban konflik di Timur Tengah. Begitulah segelintir kisah inspiratif dari sang bintang. Sebagai generasi muda, yang punya sosok idola dari lapangan hijau, hendaknya mampu mengambil hikmah dan kisah inspiratif dari sang idola. Ternyata keterbatasan materil bukan dijadikan alasan untuk meraih cita-cita. Hal ini agar bisa menjadi vitamin penyemangat generasi muda dalam meraih apa yang diimpikan, dan juga dicintai banyak orang. (***)
By: Filka Khairu Pratama, S.Sos (Staf Bina Ketahanan Remaja Perw. BKKBN Sumatera Barat
Komentar