Sejak Pandemi Covid-19, Sudah 14.909 Orang Warga Bukittinggi Mengikuti Swab PCR

Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta

BUKITTINGGI - Sejak pandemi Covid-19 dari Maret 2020 hingga akhir Juli 2021, sebanyak 14.909 warga Bukittinggi telah di swab PCR oleh Dinas Kesehatan setempat.

Warga yang di swab PCR itu adalah hasil tracing terhadap riwayat kontak kepada pasien positif Covid-19 sebelumnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap swab PCR yang dilakukan itu, nyaris setiap hari ada warga Bukittinggi yang positif terkonfirmasi terpapar Covid-19, diantaranya ada yang dirawat, ada yang isolasi mandiri (isoman), dan ada yang meninggal.

Baca Juga


Data terakhir, Selasa (31/08/2021), tercatat 18 orang kasus baru positif Covid-19 di Bukittinggi. Sementara pada hari yang sama 22 orang dinyatakan sembuh atau bebas isolasi, dan nihil yang meninggal.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Bukittinggi, dr. Vera Maya Sari kepada media ini mengatakan, total kasus positif Covid-19 di Bukittinggi sejak Maret 2020 hingga hari ini telah mencapai 4.228 orang, sembuh 3.912 orang, dan meninggal 91 orang.

"Sehingga total kasus aktif 225 orang dengan rincian dirawat 19 orang, dan isoman 206 orang," ujarnya.

Untuk itu, Sekretaris Kesehatan Bukittinggi mengingatkan warga Bukittinggi maupun yang berkunjung ke Bukittinggi untuk berwisata, jangan menganggap enteng penyebaran Covid-19. Telah banyak yang meninggal akibat terpapar Covid-19 ini.

"Akumulasi tingkat Nasional, sudah jutaan orang yang meninggal karena terinfeksi Covid-19, di tingkat Provinsi sudah ribuan orang yang neninggal, dan di Kota Bukittinggi saja sudah 91 orang," katanya dengan ekspresi prihatin.

Menurut dr. Vera, penyebaran virus yang mematikan ini tidak akan bisa dihentikan, bila masih ada warga masarakat yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Kunci agar berhasil memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini terletak pada kita semua yaitu disiplin mematuhi prokes dengan selalu menerapkan 6M (selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan mengikuti vaksinasi Covid-19).

"Coba perhatikan, daerah yang warganya sering keluar masuk atau bepergian tanpa mematuhi prokes, daerah tersebut akan banyak warganya terpapar Covid-19 karena terjadi kontak dengan orang orang terdekat. Bahkan ada yang satu keluarga terpapar Covid-19 tersebut," jelasnya.

Dikatakannya, ulah mereka yang tidak mematuhi prokes, orang sekampung bisa terancam terinfeksi virus mematikan tersebut.

Untuk itu, marilah kita sama sama saling menjaga, saling menghargai, saling mengingatkan untuk selalu mematuhi prokes Covid-19. Satu-satunya upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini hanya dengan disiplin mematuhi prokes, terutama dalam pemakaian masker.

Mencuci tangan setiap selesai kontak, menjaga jarak dimana saja berada, menghindari kerumunan karena ditempat kerumunan itu,berpotensi besar penyebaran Covid-19, mengurangi mobilitas bila tidak ada keperluan yang sangat mendesak lebih baik beraktivitas di rumah saja, dan bagi yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 segeralah mendatangi tempat tempat pelayanan kesehatan yang ada di Bukittinggi.

"Vaksin ini penting, tidak perlu ragu, dan takut. Jangan percaya berita-berita hoax. Vaksinasi ini memberikan kekebalan tubuh kita terhadap serangan Covid-19, minimal mengurangi resiko bila terpapar Covid-19, terutama mereka yang punya penyakit bawaan. Bila terpapar Covid-19 ini, bisa berakibat kematian," ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, dr. Vera Maya Sari. (Yus)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru