Gubernur Mahyeldi Ajak Walikota dan Bupati se-Sumbar Jadikan Silek Ekstrakurikuler di Sekolah

Penulis: Rel/Je | Editor: Medio Agusta

PASAMAN BARAT- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi ajak bupati dan walikota se-Sumbar untuk memasukkan silek (Silat) sebagai ekstrakurikuler di sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga lanjutan atas.

Ajakan itu disampaikan gubernur saat memberikan sambutan pada penutupan kegiatan Silek Art Festival (SAF) 2021 di Balairung Tuah Basamo, Kabupaten Pasaman Barat, Selasa (31/08/2021) malam.

Tidak hanya menjadi ekskul, untuk menjaga tradisi bela diri yang menjadi kekayaan Minangkabau tersebut, gubernur juga berharap sasaran silek (tempat latihan silat) ada disetiap nagari, bahkan jorong.

Baca Juga


Hal ini menurut Mahyeldi tidak terlepas dari silek sebagai rumusan, dan pemahaman para leluhur yang menjadi produk kebudayaan Minangkabau. Selain itu, silek juga sarana pendidikan karakter bagi generasi muda.

"Silek Art Festival ini mengangkat jati diri silek sebagai kekayaan Minangkabau yang harus terus kita wariskan, dan lestarikan. Selain surau, setiap nagari harus ada sasaran silek, bahkan kalau perlu di tiap jorong. Karena silek adalah bekal bagi generasi muda kita sekaligus sarana pendidikan, dan pembinaan yang efektif untuk mewujudkan ketahanan masyarakat," ujar Mahyeldi.

"Karena itu saya mengajak pada bupati walikota agar menjadikan silek sebagai ekstrakurikuler di sekolah. Hadirkan tuo-tuo silek (guru/pelatih) di sekolah. Silek kita wariskan melalui lembaga pendidikan, sehingga pengakuan dunia atas silat sebagai warisan dunia, betul-betul kita wariskan melalui kebijakan," lanjut Mahyeldia.

SAF 2021 yang telah berlangsung sejak 21 Agustus lalu merupakan kerja kolaborasi antara Dinas Kebudayaan Sumbar, Platform Indonesiana, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kabupaten/Kota, serta komunitas seni & budaya di Sumbar, dan masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti, menyebutkan, selama 10 hari SAF, digelar berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, workshop, dan lainnya dengan melibatkan 108 sasaran silek dalam rangka mendukung upaya pemajuan kebudayaan. Melalui SAF, Dinas Kebudayaan Sumbar juga ingin mendorong agar silek menjadi ekstra kurikuler di sekolah.

Penutupan SAF ditandai dengan acara puncak penampilan silek tradisi, dan mamutuih kaji serta pemukulan gendang oleh gubernur bersama Bupati Pasaman Barat, Wakil Bupati, Kepala Dinas Kebudayaan serta sejumlah pejabat lainnya.

(Rel/Je)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru