Potensi dan Ancaman Batu Karst Sumatera Barat Dikaji Prodi Ilmu Lingkungan UNP

Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

Padang-Keberadaan karst atau batu gamping menjadi penting karena masyarakat Indonesia telah mengkonsumsi 202 kg/ kwintal per tahun yang digunakan untuk aktivitas industri, konstruksi, bahkan pariwisata. Provinsi Sumatera Barat diperkirakan memiliki 260,845 hektar karst yang terdapat pada tiga wilayah yang dibagi ke dalam tiga blok yang spesifik yaitu Blok Padang, Blok Lubuk Sikaping, dan Blok Padang Panjang.

Hal itu menurut Ketua Prodi Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Dr. Indang Dewata, M.Si. menjadi alasan penting bagi Prodi Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNP untuk mengelar diskusi ilmiah dengan narasumber Pakar Karst UGM Dr. Eko Haryono, M.Si. yang dihadiri hampir 50 orang peserta dari unsur mahasiswa, dosen, dan pemerhati lingkungan pada Rabu (27/11) bertempat di Kampus UNP Air Tawar Padang.

Menurut Pakar Karst UGM Dr. Eko Haryono, M.Si. yang juga Ketua Prodi Doktor Ilmu Lingkungan Fakultas Geografi UGM ini, kawasan Karst bentang alam merupakan bagian lindung geologi. Menurutnya, di Pulau Sumatera perlu perlindungan kawasan karst karena karst di daerah ini beda dengan di pulau lain dan berpotensi untuk pengembangan industri semen.

Baca Juga


Pada kesempatan itu, Ketua Prodi Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNP Dr. Indang Dewata, M.Si. menjelaskan bahwa keberadaan kawasan karst perlu ditelaah dengan Amdal/KLHS dalam penetapan RTRW dan RPJMD mengingat tingginya interelasi antara manusia dengan kawasan karst di Prov. Sumatera Barat.

Namun demikian jelas Ketua PKLH UNP ini, perhatian dan komitmen pemerintah daerah melalui kebijakan untuk penataan sekaligus pemetaan wilayah karst belum ada. Padahal batu karst adalah sebuah kekayaan alam di daerah ini.

Selanjutnya Dr. Haryono, M.Si menambahkan perlu menentukan arah kebijakan budidaya karst, agar tidak terjadi ekploitasi karst atau batu gamping secara besar-besaran oleh manusia.

Diskusi ilmiah ini banyak mendapat respon positif mahasiswa, karena banyak peluang untuk studi dan kajian baru tentang karst karena beberapa isu yang dilontarkan pemateri, sehingga menarik bagi peserta. (ET)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru