Tim UNP Adakan Workshop dan Aksi Bersih Lingkungan di Muara Siberut Mentawai

Penulis: MIG/Je | Editor: Marjeni Rokcalva

MENTAWAI - Tim Pengabdian Masyarakat LP2M Universitas Negeri Padang melaksanakan serangkaian kegiatan di Nagari Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 8-10 September 2021 lalu. Tim yang dipimpin Dr. Nofi Yendri Sudiar dan Pakhrur Razi, Ph.D mengadakan workshop dan aksi bersih lingkungan di sepanjang pantai nagari Siberut Selatan dengan tajuk Pembinaan Nagari Tangguh Bencana Menggunakan Pendekatan Multi Bahaya Dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Plastik. Kegiatan ini bertujuan untuk membina nagari Siberut Selatan agar tangguh menghadapi bencana dengan menggunakan pendekatan multi bahaya dan terbiasa mengelola dan memanfaatkan sampah plastik.

Acara dibuka pada Rabu pagi (8/9/21), dihadiri Kepala BPD Kenagarian Muara Siberut, Syopian Samarurok, Kepala Desa Muara Siberut, Andrys Budi Agung, dan Kepala dusun Peigu, Deni Afrizal serta 30 peserta yang merupakan warga asli setempat. Rangkaian kegiatan hari pertama setelah dibuka secara resmi oleh Kepala Desa adalah penyampaian materi tentang pengenalan wilayah Siberut dan potensi bencana oleh Pakhrur Razi, Ph.D sekaligus simulasi penyelamatan diri, kemudian ditutup dengan pembentukan tim relawan tangguh bencana Muara Siberut.

Pada hari kedua, Kamis (9/9/21), disampaikan materi mengenai "Dampak Sampah terhadap Lingkungan Hidup" oleh Dr. Nofi Yendri Sudiar, M.Si. Dilanjutkan dengan penyampaian materi "Bijak Menggunakan Plastik dalam Upaya Mengurangi Pemanasan Global" oleh Dr. Asrizal, M.Si dan Mohammad Isa Gautama, S.Pd, M.Si. Tidak itu saja, pada hari tersebut juga dilaksanakan aksi bersih pantai oleh tim relawan untuk memisahkan sampah plastik sesuai jenisnya, dilanjutkan dengan eksibisi/simulasi pembuatan kerajinan rumah tangga dari limbah plastik dan diakhiri dengan penyerahan kantong belanja ramah lingkungan dan tong sampah kepada kepala desa Siberut.

Baca Juga


Sementara pada hari ketiga, Jumat (10/9/21) dilaksanakan kegiatan aksi bersih pantai/lingkungan dan memisahkan sampah organik dan an-organik dan lanjutan praktek langsung pembuatan kerajinan rumah tangga dari limbah plastik bersama warga binaan setempat.

Ada pun respon masyarakat peserta kegiatan pengabdian masyarakat terekam sangat antusias. Salah satu peserta yang aktif dalam diskusi workshop pengelolaan sampah mengatakan, kegiatan seperti ini harus dijadikan kegiatan esktra di sekolah-sekolah dan harus sampai ke masyarakat. Sementara Ella mengatakan, agar sampah berkurang harus dari masyarakat sendiri yang proaktif dalam mengelola sampah, semoga informasi mengenai bahaya sekaligus manfaat sampah semakin tersosialiasikan. .

Sementara Dr. Nofi Yendri Sudiar dalam paparannnya mengatakan, "Indonesia adalah penyumpang sampah plastik terbesar kedua di dunia, ke depan harus ada aksi nyata yang menyeluruh di seluruh kalangan agar bahaya polusi sampah terutama plastik bisa diminimalisir," demikian Doktor alumni IPB Bogor yang sehari-hari dosen dan peneliti di Jurusan Fisika, FMIPA-UNP ini. (MIG/Je).

Loading...

Komentar

Berita Terbaru