Penulis: med | Editor: Marjeni Rokcalva
SOLOK SELATAN - Bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang dan longsor Jorong Sapan Salak, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan, masih terkendala akses. Aan Saputra dari Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatra Barat melaporkan, ACT Sumatra Barat akan kembali menerjunkan relawan untuk membantu jalannya evakuasi dan pembersihan material longsor pada Rabu (27/11) ini.
"Sejumlah relawan MRI Sumatra Barat akan kami berangkatkan insyaallah sore ini," kata Aan, Rabu (27/11). Sehari sebelumnya, Selasa (26/11), beberapa relawan sudah bergabung dengan tim gabungan BPBD Sumatra Barat membersihkan material longsor dan membuka akses jalan.
Aan mengatakan, masih ada jorong yang belum tersentuh bantuan, baik tenaga relawan atau pun bantuan pangan dan sandang karena akses jalan terputus.
Baca Juga
- Perdana, Safari Subuh ACT Sumbar Berbagi Sarapan Gratis di Masjid Al Muttaqin Pasar Baru Padang
- Jamaah Subuh Bersyukur Atas Sarapan Pagi Gratis dari ACT Sumbar
- ACT Sumbar Launching Beasiswa Covid dan Berbagi Paket Pangan Kepada Santri Penghafal Quran
- ACT Sumbar Bagikan 1000 Porsi Makan Siang Gratis Bersama Komunitas MM
- Via Kapal Kemanusiaan Minang Dermawan, ACT Sumbar Kirim Bantuan Korban Gempa Sulbar
"Tim relawan kami melaporkan, pembersihan jalan di Jorong Sapan Salak akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena material batu yang cukup besar, sedangkan alat berat yang ada hanya satu unit loader," ungkap Aan.
Akses di sejumlah jorong pun bergantung pada kesediaan akses di jorong lainnya. Seperti di akses jalan ke Jorong Manggis baru bisa dibersihkan jika jalan di Jorong Sapan Salak yang terbuka. "Sedangkan warga setempat sudah kehabisan bahan pokok," tambah Aan.
Tim juga melakukan asesmen warga Jorong Sapan Salak dan mengevakuasi sejumlah warga yang masih bertahan. Jorong Sapan Salak merupakan salah satu daerah yang terdampak parah longsor dan banjir.
Berdasarkan laporan yang diterima ACT Sumatra Barat, bantuan dari luar jorong belum dapat menjangkau korban. Sejumlah aksi evakuasi masih terkendala alat dan personil, seperti mesin pompa air dan alat kebersihan. Warga pun masih membersihkan rumah dengan peralatan seadanya.
"Saat ini warga membutuhkan peralatan kebersihan, air bersih, bantuan pangan, dan pakaian," pungkas Aan.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari, mulai Jumat (22/11). Empat kecamatan meliputi Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir, Pauh Duo tercatat terdampak banjir.
(med)
Komentar