Penulis: Marjeni Rokcalva
BUKITTINGGI - Kader Posyandu harus mampu menyesuaikan pola kerja di saat pandemi COVID-19 masih melanda agar kesehatan ibu dan bayi di desa dan Nagari serta kelurahan tetap terjaga.
"Pandemi ini mau tidak mau membuat pola kerja harus berubah. Kalau dulu posyandu dilaksanakan pada satu titik dan masyarakat yang datang, sekarang harus dibalik kadar yang mendatangi ibu dan bayi," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Poljanal, Pokja dan Kader Posyandu Angkatan V tahun 2021 di ruang rapat Novotel Bukittinggi, Rabu, (15/9/2021).
Perubahan pola tersebut harus dilakukan karena pada masa Pendemi yg tidak dibenarkan ada kerumunan yang berpotensi menjadi penyebaran virus.
Karena itu mendatangi ibu dan bayi ke rumahnya menjadi salah satu alternatif yang mungkin untuk dilakukan oleh kader Posyandu.
"Tugas kader posyandu ini berat berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayi. Bayi adalah pemimpin masa depan karena itu secara jangka panjang tugas posyandu sebenarnya juga akan mempengaruhi masa depan bangsa," katanya.
Ke depan kader posyandu juga akan didukung dengan program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian seperti halnya dengan kelompok wanita tani.
"Kita harus pikirkan juga bagaimana kader Posyandu ini secara berkelompok bisa mendapatkan kan usaha untuk perekonomian sehingga perhatiannya tidak terpecah dalam menjalankan tugas sebagai kader Posyandu," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Nagari Sumbar, Amasrul mengatakan acara dengan tema "Melalui Peningkatan Kapasitas Pokjanal, Pokja dan Kader Posyandu, Kita Tingkatkan Peran Posyandu dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Sejahtera" itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Poljanal, Pokja dan Kader Posyandu menuju masyarakat Madani yang sejahtera.
Kegiatan itu diikuti 128 orang pengelola Posyandu dari Kabupaten Agam dan Bukittinggi. Ikut hadir dalam kegiatan itu anggota DPRD Sumbar Ismunandi Sofyan, SE. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
Komentar