Penulis: dewi lestari/Hms/Je | Editor: Medio Agusta
PARIAMAN - Untuk pertama kalinya di Kota Pariaman, Pemerintah Kota Pariaman bersama jajaran mengadakan kegiatan malamang massal yang bertempat di Rumah Tabuik Subarang hari ini Rabu (27/11).
" Malamang massal di Tahun 2019 ini kita laksanakan untuk kembali mengangkat nilai - nilai budaya dan kearifan lokal di Kota Pariaman yang selama ini belum begitu naik kepermukaan meskipun sebenanrnya ada beberapa desa/kelurahan yang mengadakan malamang ini setiap tahun. Untuk lebih dikenal lagi makanya kami sengaja mengangkatnya menjadi suatu event budaya di Kota Pariaman, " ungkap sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DMPD) Kota pariaman Anwar di sela - sela malamang.
Malamang sekilas tak ada istimewanya, karena hanya berartikan memasak lamang(lemang). Lamang sendiri adalah alah satu penganan khas Piamanyang terbuat dari adonan beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu. Bambu tersebut sebelumnya dialasi dengan daun pisangdan kemudian di panggang di atas bara api.Namun, bagi masyarakat Piaman, malamang merupakan suatu tradisiyang biasanya dilakukan di saat hari-hari tertentu, seperti hari Maulid Nabi dan acara selamatan.
Baca Juga
- Pandemi Covid-19, Pemko Pariaman Kembali Tak Gelar Pesta Budaya Tabuik Tahun Ini
- Pemko Pariaman Berlakukan 6 Titik Penyekatan Selama PPKM Darurat, Ini Lokasinya
- Pemko Pariaman Buka Pendaftaran 279 Formasi CPNS Tahun 2021
- GMKT Siap Dukung Kinerja Pemko Pariaman
- Pemko Pariaman Anggarkan Rp56,8 Miliar untuk Penanganan COVID-19
" Tradisi Malamang Massal ini baru pertamakali digelar Kota Pariaman. Sebelumnya kegiatan "Marandang Massal" juga sudah kita gelar disini. Dan tradisi ini dilakukan, sekalian untuk menyambut kunjungan Walikota Taiping, Perak, Malaysia, Omor Bin Saad yang sekaligus menjadi Co President dari Tourism Promotion Organistion (TPO) dimana Walikota Pariaman, Genius Umar juga menjadi Co President dari organisasi bergengsi yang beranggotakan 15 Negara dengan 126 anggota Kota di seluruh dunia, dengan anggota Bupati dan Walikota dari negara Asia Pasifik, " jelasnya.
Peserta malamang massal melibatkan ibu - ibu desa/kelurahan se Kota Pariaman. Usai kegiatan "Malamang Massal" tersebut, selanjutnya juga digelar acara memakan lamangbersama tamu dan seluruh undangan yang hadir dan sekaligus makan bajamba yang telah disiapkan.
" Malamang kali ini ada dua farian rasa. Lamang pulut dan lamang pisang. Kedua jenis lamang itu akan dihidangkan kepada tamu dan undangan agar mereka mengetahui inilah lamang khas Piaman. Kegiatan seperti itu akan menjadi kegiatan tahunan DPMD dan akan masuk kelender event 2020 di Kota Pariaman,. sebab tradisi Malamang adalah salah satu budaya masyarakat yang tidak boleh dilupakan, " tambahnya.
Malamang massal 2019 dikemas mulai dari persiapan memasukkan pulut kedalam bambu sampai lamang tersebut masak dan dihidangkan untuk para tamu dan ini mencerminkan simbol kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan dan kekompakan masyarakat sehingga jadilah lamang yang lezat dan nikmat.
"Semoga saja kegiatan seperti ini tetap berkesinambungan, sebab ini adalah ciri khas daerah kita yang harus dipertahankan, meskipun dilakukan secara bertahapsehingga tradisi ini tidak hilang ditengah masyarakat dan dengan adanya kegiatan ini nilai kearifan lokal di desa/kelurahan tetap terjaga dan bisa dipromosikan., " tutupnya. (dewi lestari/Hms/Je)
Komentar