Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG - Konsolidasi dan menjaga persatuan umat adalah solusi untuk menyelamatkan bangsa yang mengalami banyak kesulitan, beban dan kendala di masa pandemi COVID-19.
"Kita harus tetap merapatkan shaf menjaga persatuan agar bisa keluar dari krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat peringatan maulid Nabi Muhammad saw bersama jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar di Padang Rabu,(20/10/2021).
Gubernur mengatakan pandemi telah membuat krisis di bidang ekonomi, pendidikan hingga budaya yang harus dicarikan solusinya agar bangsa dan negara tetap solid ke depan.
Sumbar memiliki potensi dari ranah atau kampung halaman juga dari rantau yang jika dikapitalisasi akan bisa memberikan jalan keluar bagi banyak kendala yang dihadapi akibat pandemi.
"Kemarin saya baru kembali dari batu basa Kabupaten Tanah Datar untuk meletakkan batu pertama pendirian masjid dengan anggaran diperkirakan Rp21 miliar. Pembangunan itu dimungkinkan karena dukungan dari ranah dan rantau. Inilah potensi kita di Sumatera Barat yang harus dimaksimalkan," ujarnya.
Selain itu potensi masyarakat Minang yang falsafah hidupnya adalah adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah adalah wakaf uang.
Melalui wakaf banyak persoalan sosial budaya dan pendidikan yang bisa diselesaikan sehingga pemerintah akan terbantu dalam menjalankan program pembangunan di daerah.
Namun masyarakat dan umat tidak akan mau mewakafkan uangnya jika pemerintah tidak bisa memberikan keamanan dan kenyamanan dalam kerangka persatuan Indonesia.
"Inilah tugas kita di pemerintahan termasuk juga kanwil Kementerian Agama untuk bisa memberikan keamanan dan kenyamanan serta mendorong konsolidasi umat sehingga potensi yang ada bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Gubernur meminta kanwil Kemenag Sumbar mengambil peran tersebut bahu-membahu dengan pemerintah daerah. Ikut dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad saw itu Kepala Kamwil Kemenag Sumbar DR. Helmi M.Ag dan jajaran Kemenag Sumbar. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)
Komentar