Mahasiswa Sawahlunto Berbagai Kampus Kembangkan Pustaka Adinegoro

Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva

SAWAHLUNTO - Pustaka Adi Negoro Sawahlunto, satu-satunya perpustakaan yang selalu ramai dikunjungi para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, yang ingin memperoleh referensi berbagai koleksi buku, baik buku sejarah, teknologi, dan buku-buku berkualitas lainnya. Bahkan menjadi tempat diskusi serta berbagai kegiatan dengan fasilitas infokus, alat tulis, dan kebutuhan lain yang disediakan pihak perpustakaan.

"Paradigma perpustakaan sudah berubah, biasanya tempat membaca dan meminjam buku. Sekarang, sebagai perpustakaan insklusi sosial yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan perpustakaan serta menjadi tempat berdiskusi kelompok, serta berbagai kegiatan dengan fasilitas infokus, alat tulis, dan lainnya yang disediakan pihak perpustakaan." Kata Nova Zahara, Amd. Kabid Penyelenggaraan Perpustakaan Adi Negoro, Jumat (22/10/21).

Nova mengutarakan, keberadaan pustaka saat ini sudah jadi kebutuhan khususnya bagi kalangan pelajar mulai dari TK, SD, SLTP, SLTA, bahkan mahasiswa Perguruan Tinggi, dengan jumlah pengunjung rat-rata 5000 perbulan sebelum pandemi COVID-19, dimasa pandemi sekarang menurun dengan rata-rata kunjungan 2500 junjungan dengan jumlah ribuan koleksi berbagai jenis buku bacaan baik sejarah, teknologi, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Dengan aktifitasnya itu, Perpustakaan Adinegoro memperoleh pengakuan sebagai perpustakaan paling aktif dengan pengunjung cukup ramai sehingga layak mendapatkan Akreditasi B dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. " Alhamdulillah, Pusta Adinegoro sudah memperoleh Akreditasi B dari Perpustakaan Nasional RI." Imbuhnya.

Kegiatan Insklusi Sosial

Ada cerita lain yang menarik di Pustaka Adinegoro, yakni, munculnya gerakan komunitas literasi yang digagas kalangan mahasiswa asal Sawahlunto dari berbagai kampus Perguruan Tinggi di tanah air. Mereka tidak memilki struktur, tetapi faedahnya dirasakan sebagai relawan peduli pendidikan yang mau berbagi ilmu dan keahlian dibidang masing-masing di kota wisata tambang ini.

Mereka mendirikan Kelompok belajar matematika tingkat SD dan SMP, bahasa Inggris SD SMP, baca tulis hitung untuk anak usia SD, berbagai jenis keterampilan tingkat SD serta SMP, dan kegiatan belajar matematika serta Bahasa Inggeris 2 kali sepekan. Selain itu juga ada pendidikan menjahit setiap hari Selasa dan Kamis, yang digerakkan 10 penggiat dari kalangan mahasiswa.

Mereka adalah Raja Sech dari Universitas Ahmad Dahlan, Bilqis Unand, Ratih Unand, Safa UPI Bandung, Fais Bung Hatta, Ferel Politeknik UNJ, Danti alumni Bung Hatta, Rafi UNP, Hana UIN Malang, Delia Unand, Cindy Universita Bengkulu.

Tatatertib saat berada di Pustaka Adinegoro, buka sepatu dan sendal sebelum masuk ruangan, tidak boleh merokok, tidak boleh bawa makanan, tidak boleh ribut, tidak boleh merobek buku, tidak boleh membawa buku keluar ruangan kecuali dipinjam dan tercatat pada buku pinjaman sebagai anggota pustaka.(Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru