Penulis: Do | Editor: Medio Agusta
LIMA PULUH KOTA - Sampai saat ini, Masih ada warga Sibuladuang Nagari Sei Kamuyang Kecamatan Luhak, Lima Puluh Kota yang hidup di bawah garis kemiskinan, tinggal di gubuk reot dengan atap dan dinding dari terpal plastik bekas yang telah sobek sobek,berlantaikan tanah,tanpa ada WC. Jauh dari kondisi layak huni.
Warga Sibuladuang itu bernana Nurjani, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ibu Nurjani sehari hari bekerja sebagai pencari daun pisang kering yang untuk pembungkus gula aren yang dihargai hanya Rp. 5000/kg, oleh pengrajin gula aren yang ada di daerahnya.
Dalam sehari, nenek malang ini hanya sanggup mengumpulkan 3 kg.
Baca Juga
- Bupati Safaruddin Tinjau Lokasi Bencana, Pastikan Evakuasi dan Pembersihan Material Berjalan Lancar
- DWP Lima Puluh Kota Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dalam Rangka Peringatan Hut ke 25
- 5 Paslon Cawako dan Wawako Payakumbuh Ikuti Debat Publik Putaran Kedua Pilkada Payakumbuh
- Pemko Payakumbuh Siapkan 20 hektare Lahan Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Linmas Siap Kawal Keamanan dan Ketertiban Pilkada 2024 Di Payakumbuh
Pekerjan itu sudah di geluti Nurjani sejak 7 tahun yang lalu, tapi sekarang, karena kondisi kesehatannya yang nenurun,telah susah untuk berjalan
Nurjani hanya mengharapkan bantuan dari anak- abaknya yang kehidupannya pun pas pasan.
Kondisi tempat tinggal Nurjani ini mengapung ke permukaan, berawal dari foto kondisi rumah ibu Nurjani di upload Femi trisna di WHATS APP Alumni SMA 1 luhak angkatan 97, dari sini tergerak hati kami untuk membantu ibu Nurjani bagai mana pun caranya, sehingga beberapa teman alumni juga tersentuh hatinya untuk mengadakan giat Baksos bedah rumah yg bekerja sama dengan Yayasan Perisai muslim dan juga Relawan Subaladuang Peduli ikut serta dalam kegiatan ini dengan semangat gotong royong warga setempat juga antusias sekali ikut membantu, ujar salah seorang Alumni SMA Negeri Luhak.
Sementara ust Anton Pratama Ketua yayasan perisai Muslim mengatakan, " kegiatan bedah rumah Renjani ini adalah untuk membantu saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita semua agar tinggal ditempat yang lebih layak dari yang sebelumnya, agar kesehatannya lebih terjaga dan misi kita kedepannya sebagai orang Minangkabau diharapkan lebih peduli kepada sesama terutama dilingkungan sekitar kita, agar tidak ada lagi masyarakat kita terkhusus orang minang yang tinggal ditempat yang kurang layak",ujarnya.
Untuk itu Ust.Anton Pratama mengajak rekan-rekannya mengumpulkan bansos. Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilakukan yayasan perusahaan muslim di Sumbar.
"Harapan kita kedepannya apa bila ada lagi yang bisa kita bantu dan jika dana kita memadai insha allah akan kita bantu juga, cuma kita selesaikan dulu satu persatu" ungkapnya.(Do)
Komentar