Penulis: cigus/lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Mempromosikan produk dalam digital marketing, pelaku usaha harus terlebih dulu membuat brand produknya. Seperti kemasannya bagaimana, kualitasnya seperti apa. Baru setelah itu produk tersebut dijual melalui medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya.
"Jangan sampai nanti produk yang kita pasarkan ini berbeda-beda. Hari rasanya ini, besok rasanya itu. Ini sangat dibutuhkan bagi seseorang dalam membuat sebuah usaha," saran Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano kepada peserta Workshop UMKMinangkabau yang diselenggarakan JNE Express bersama SHJD Creative di Aula Senja Kenangan, Senin (1/11).
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut, diikuti 20 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kota Padang Panjang, dibuka Wako Fadly didampingi Brand Activator SHJD Creative, Satria Haris, Kepala Cabang JNE Express Padang, Yusran, Kadis Perdagangan Koperasi UKM, Arpan, SH serta undangan lainnya.
Baca Juga
Fadly mengapresiasi kegiatan yang diadakan JNE ini. Melalui workshop ini, para UMKM bisa menambah wawasan dan belajar menajemen dalam memasarkan usaha di era digitalisasi.
"Saya ingin dengan adanya kegiatan dari JNE ini, UMKM bisa benar-benar belajar dan bangkit dari pandemi ini. Bisa membuat sebuah wadah untuk mempromosikan produknya ke depan," katanya.
Fadly juga berharap, UMKM yang hadir dalam kegiatan workshop ini, bisa mendapatkan ilmu. Serta produk yang dihasilkan nanti bisa terkenal dan mendunia.
Sementara itu Direktur JNE Express, Mohammad Feriadi Soeprapto yang hadir secara virtual menyampaikan, saat ini di Indonesia sudah banyak UMKM tersebar. JNE melalui jaringan yang dimiliki, akan membantu UMKM agar produknya tidak hanya dirasakan di satu kota saja, namun bisa dirasakan oleh kota-kota lainnya.
"Kita akan bantu nanti dalam mempromosikan, branding, cara-cara UMKM bisa masuk ke media sosial dan punya market place sendiri," katanya.
Diera digital ini, katanya lagi, UMKM harus bisa buat webstore sendiri, baik itu Facebook, Instagram, atau Twitter. Ini akan bermanfaat untuk memasarkan produk, tidak hanya di kota asal namun bisa ke kota tempat pembeli di manapun mereka berada.
"Kalau bisa produk yang dihasilkan ini mengangkat kearifan lokal. Terlebih di Padang Panjang yang terkenal dengan kuliner, budaya dan kerajinannya. Ini yang kita utamakan dulu. Jika sudah ada, kita bisa saja dengan mudah memasarkan ke luar daerah kita," katanya.
Penjual dan pembeli tidak harus berada di tempat yang sama, tambah Feriadi, semua bisa terhubung melalui teknologi. Namun harus ada pihak logistik untuk menyalurkan.
Sementara Yusran mengatakan, workshop ini bukan program pertama JNE untuk pelaku UMKM. Sebelumnya juga sudah ada program kolaborasi bisnis online antara JNE dan pelaku UMKM.
"Kemarin kegiatan ini sudah digelar di Kota Padang. Untuk yang kedua di Kota Padang Panjang. Terakhir nanti di Kota Payakumbuh," ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan, JNE juga menyediakan wadah untuk jualan yaitu di website pesonanusantara.
Selain worskshop, sebutnya, dukungan JNE untuk UKM lainnya yaitu fulfillment, di mana UKM bisa stok produknya di gudang JNE yang sudah terintegrasi dengan mitra JNE. UKM bisa fokus membuat produk serta melakukan promosi.
Sementara itu JNE berperan dalam membantu proses packing serta pengiriman sehingga kiriman diterima customer. Untuk mendukung hal tersebut, JNE menetapkan harga flat untuk pengiriman dalam Sumbar, sehingga seller dan customer mudah melakukan transaksi.
(cigus/lex)
Komentar