Penulis: Edo | Editor: Marjeni Rokcalva
Payakumbuh - Pemko Payakumbuh di bawah kepemimpinan Wako Reza Falepi di bulan Oktober 2021 kemaren di ganjar dengan sejumlah penghargaan.
Penghargaan yang diterima Pemko Payakumbuh itu, bukan merupakan hadiah atau diberikan begitu saja, tetapi di peroleh Pemko Payakumhuh melalui kerja keras tim word yang terukur dan maksimal di bawah kendali Reza Falepi.
Diantara penghargaan yang diterima Pemko Payakumbuh adalah dibidang keuangan, karena Sukses mengelola Uang Negara Dengan Baik, sehingga Pemerintah Kota Payakumbuh Diganjar Penghargaan Oleh Kementerian Keuangan.
Kali ini merupakan plakat penghargaan Entitas Pelaporan (EP) Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang telah berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 kali berturut-turut mulai dari 2016-2020 dan piagam kepada EP yang meraih WTP pada tahun 2020.
Penghargaan dari Kementerian Keuangan itu dijemput langsung oleh Asisten III Setdako Amriul Dt. Karayiang dan diserahkan oleh Gubernur Sumatera Barat di Auditorium Gubernuran Sumatera Barat, di Kota Padang, Senin (25/10).
Penghargaan ini diberikan setelah diselenggarakannya rangkaian Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2020 pada tanggal 16 Agustus hingga 14 September 2021 lalu.
Menurut Wali Kota Riza Falepi, Kota Payakumbuh termasuk daerah yang cepat dalam menyerahkan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) nya kepada BPK. Disamping itu, penghargaan dalam pengelolaan keuangan daerah WTP ini sudah diraih Kota Payakumbuh selama 7 tahun berturut-turut.
"Penghargaan ini adalah sebagai wujud apresiasi atas capaian kinerja pengelolaan keuangan Pemko Payakumbuh sehingga mendapat plakat penghargaan. Kami berharap pemberian penghargaan ini dapat memotivasi seluruh OPD dalam pengelolaan keuangan Negara atau daerah menjadi lebih baik lagi," kata Riza.
Ditambahkan Riza, tidak mudah menjalankan proses kinerja dalam pengelolaan keuangan daerah dengan akuntabel dan bebas korupsi, butuh komitmen kuat kepala daerah dan jajaran untuk mewujudkannya, Riza menyebutnya kerja maksimal dalam mengelola duit rakyat.
"Ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan mengingat semakin ketatnya standar pengawasan dan audit yang telah ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menjalankan dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik," kata Riza.
"Terimakasih kepada seluruh elemen. Baik jajaran birokrasi, DPRD, serta seluruh masyarakat Payakumbuh. Sebab, hanya dengan komitmen tinggi serta semangat kebersamaan, penghargaan prestisius tersebut dapat diraih," tambah orang nomor satu di Payakumbuh itu.
Sementara itu, Kepala BKD Syafwal yang akrab dipanggil Abak itu, didampingi Inspektur Andri Narwan mengatakan Opini BPK atas LKPD merupakan salah satu kriteria utama dalam perhitungan Dana Insentif Daerah (DID). Pencapaian opini dari BPK tidak serta merta akan mendapat DID, namun menjadi modal besar selain penetapan Perda APBD yang tepat waktu, penggunaan e-budgeting, dan e-procurement serta persyaratan lainnya.
"Pemko Payakumbuh sudah menerapkan sistem yang berbasis dan terintegrasi teknologi IT, sistem ini diterapkan agar pengelolaan keuangan daerah dapat terkontrol dengan baik dan tentunya hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan anggaran," kata Abak. ***
Dua Penghargaan Dari Kementerian PPPA
Sebelumnya di akhir September 2021, Kota Payakumbuh berhasil menyabet dua penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sekaligus, yakni Kota Layak Anak (KLA) kategori Madya Tahun 2021 dan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Utama Tahun 2020.
Dengan capaian itu, Kota Payakumbuh kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan KLA untuk ke 5 kalinya, dengan rincian untuk Kategori Pratama sebanyak 3 kali di tahun 2013, 2017, dan 2018, serta Kategori Madya di tahun 2019 lalu.
Sementara untuk penghargaan APE juga sudah 5 kali berturut turut diraih Kota Payakumbuh, yaitu pada tahun 2012 dan 2014 untuk Kategori Madya, dan 2016, 2018, dan 2021 ini untuk Kategori Utama.
Capaian yang membanggakan tersebut diumumkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada acara Penyerahan Penghargaan Kota Layak Anak yang diselenggarakan secara virtual, Kamis 29 Juli 2021 lalu. Kemudian pada Jumat, 24 September 2021, sudah dijemput oleh perwakilan pemerintah daerah ke kantor Kementerian PPPA, dalam hal ini oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh waktu itu masih dijabat Syahnadel Khairi didampingi Sekretaris Dinas Ipendi, Kabid PA Atrimon, dan Kabid PP Erma Yunita di kantor Kementerian PPPA Jakarta.
Wali Kota Riza Falepi, mengungkapkan rasa bangga atas dua penghargaan yang diraih Kota Payakumbuh.
Menurutnya, keberhasilan Payakumbuh ini terwujud atas capaian pembangunan dalam memenuhi 31 Hak Anak melalui 5 klaster Hak Anak dan 24 indikator Kota Layak Anak yang ditentukan oleh Pemerintah.
"Semua indikator tersebut dilaksanakan secara terintegrasi, inspirasi, motivasi serta dorongan dari segenap pihak, meliputi pemerintah, masyarakat, lembaga masyarakat dan dunia usaha di Kota Payakumbuh," kata Riza.
Bagi Riza, KLA bukanlah sekadar penghargaan semata. Tapi bagaimana Kota Payakumbuh terus konsisten menjamin pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan khusus anak terencana, menyeluruh serta berkelanjutan.
"Karena di dalam penanganan masalah anak, kita juga mengoptimalkan bekerjasama dengan seluruh pihak. Termasuk di dalam tim itu bagaimana kita selalu berkomunikasi dan bekerjasama dalam pemenuhan hak-hak anak," kata Riza Falepi.
Di sisi lainnya, raihan APE tingkat utama ini, menurut Wali Kota Dua Periode itu menjadi bukti nyata keberhasilan, tidak hanya OPD pemko, tetapi juga stakeholder, dunia usaha, akademisi, lembaga masyarakat, serta komitmen kepala daerah dalam mewujudkan Kota Payakumbuh peduli perempuan.
"Ini juga menjadi bukti kesungguhan dan kepedulian kita bersama dalam pembangunan responsif gender. Harapannya, Kota Payakumbuh kedepan menjadi kota yang peduli terhadap kesetaraan gender," kata Wali Kota Riza Falepi.
Riza pun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat sehingga Kota Payakumbuh bisa meraih dua penghargaan tersebut. Terutama kepada Ketua TP PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi yang memberdayakan perempuan - perempuan sehingga mereka menjadi lebih hebat dalam berkontribusi bagi kehidupan masyarakat di Kota Payakumbuh serta bagaimana anak juga ikut diperhatikan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Mudah-mudahan kedepan prestasi ini dapat kita tingkatkan, paling tidak bisa dipertahankan. Jangan jadikan prestasi ini sebagai tujuan akhir, tetapi sebuah motivasi untuk lebih baik lagi dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan," tambah Riza.
Apalagi, kata Riza dukungan dari Forum Anak Kota Payakumbuh untuk ikut menyosialisasikan kepada anak-anak bagaimana menjalankan pola hidup sehat di masa pandemi ini. Saling sharing dengan teman-teman mereka dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Prestasi ini bukanlah sesuatu yang mudah dicapai. Namun, upaya itu butuh komitmen, sinergi, dan dukungan dari semua pihak. Sinergi dan kolaborasi bersama ini demi mewujudkan perempuan hebat, Indonesia maju, utamanya di Kota Payakumbuh," ujar Riza Falepi.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Payakumbuh AH.Agustion menjelaskan pada tahun 2021 perolehan total penghargaan KLA mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019, dari 249 menjadi 275 kabupaten kota, oleh karena itu perolehan ini merupakan hasil dari menguatnya peran seluruh pihak dalam memenuhi hak dan melindungi anak-anak di kabupaten/kota masing-masing.
"Situasi Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan di Kemen PPPA membuat acara Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2021 yang disiarkan langsung melalui Youtube dan zoom oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA), para hadirin undangan dapat mengakses melalui Youtube dan zoom pada bulan Juli lalu," tambah mantan Kadisdikbud itu.
Agustion juga menyampaikan penghargaan ini diberikan kepada 38 kabupaten/kota peraih KLA tingkat Nindya, 100 kabupaten/kota peraih kategori KLA tingkat Madya, dan 133 kabupaten/kota peraih kategori KLA tingkat Pratama.
"Penghargaan KLA diberikan kepada daerah yang mempunyai komitmen tinggi untuk mendukung pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, melalui proses evaluasi yang dilakukan oleh tim Kementerian PPPA, tim kementerian/lembaga, dan tim independen," katanya.
Agustion juga menyampaikan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Payakumbuh diketahui adalah 98,46 di tahun 2020. Sedangkan, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) meningkat dari 67,81 pada tahun 2019, menjadi 71,01 pada tahun 2020, sekaligus menjadi IDG daerah tertinggi di Provinsi Sumatera Barat.
Hal tersebut menunjukkan, IDG yang terdiri dari keterlibatan perempuan di dalam parlemen, tenaga manager, profesional, administrasi, teknis, dan sumbangan dalam pendapatan kerja di Kota Payakumbuh terus meningkat.
"Membaiknya IDG ini menunjukkan perempuan di Kota Payakumbuh semakin menunjukkan perannya dalam pembangunan," ujar Agustion.
APE merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Penghargaan itu diberikan kepada Pemko Payakumbuh, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran pimpinan pemerintah daerah, dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).
Untuk acara pemberian penghargaan Anugerah APE 2020 oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dilakukan 13 Oktober 2021 lalu secara daring.
#LipsusProtokolerPayakumbuh
( Edo)
Komentar