Penulis: ET | Editor: Medio Agusta
PADANG - Kegiatan Subuh Mubarak ini sudah dilaksanakan selama dua tahun secara virtual karena pandemi Covid-19 yang sebelumnya adalah dilaksanakan secara tatap muka di Masjid Kampus Universitas Negeri Padang. Dalam materi ini dinyatakan ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguhnya bersumber di dalam Alquran.
Rektor Universitas Negeri Padang, yang diwakili oleh Wakil Rektor III Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si. Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial pada Jumat (12/11) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor III Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si. Ph.D. menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. yang juga dosen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan secara virtual.
Baca Juga
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Siapa Diri Kita Sebenarnya?
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Tiga Prinsip Hidup
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Keteladanan Rasulullah
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Pintu-pintu Kebaikan pada Waktu Subuh
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Integrasi Islam dan Sains
Dalam ceramahnya dengan topik "Pengembangan IPTEK untuk Pembangunan SDM yang Unggul dalam Perspektif Alquran", Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. yang juga Ketua Umum Asosiasi Dosen Pendidikan Islam Indonesia dan dosen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung menjelaskan bahwa Alquran ternyata mencatat tentang ilmuwan yang hebat dan luar biasa namun tetap berakhlak mulia yang selalu mengakui bahwa kehebatan dirinya sebagai bagian kecil saja dari Allah.
"Akan tetapi di dalam Alquran juga dikisahkan tentang Qarun yang hebat ilmunya sehingga menjadi seorang yang kaya raya tetapi memiliki sikap yang sombong. Dan hal ini perlu menjadi iktibar bagi kita," jelas Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd.
Lebih lanjut kata Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. menyampaikan bahwa pengembangan ilmu atau riset juga ditunjukkan dalam kisah Nabi Ibrahim dalam mencari dan terus mencari Tuhan seperti kisahnya dalam pencarian Tuhan tersebut melalui pengamatan bintang, bulan, matahari dan dibimbing bereksperimen.
"Pembelajaran yang komprehensif dan integratif dalam pendidikan, Islam adalah melalui pengamatan dan pengukuran kebenaran rasional empiris, pengamatan dan pengukuran rasional empirik transenden, pengamatan dan pengukuran rasional empirik teologis," kata Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd.
Pada kesempatan itu Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. juga mengemukakan bahwa manusia perlu menerapkannya dalam kehidupan nyata, menegakkannya dalam sistem peraturan, dan menjaga keseimbangan yang telah ditatanya.
"Ilmu itu tidak hanya berujung pada kesimpulan-kesimpulan saja atau bukan semata untuk memahami karakter alam, tetapi harus mewujudkan misi utama untuk mengagungkan Allah," jelas Ustaz Dr. H. Aam Abdussalam, M.Pd. (ET)
Komentar