Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta
SAWAHLUNTO- Syamsir, tokoh dan pengusaha asal Talawi di Medan, Sumatera Utara, mengingatkan masyarakat khususnya warga Kota Sawahlunto untuk berhati-hati jangan sampai terjebak paraktik rentenir dan pinjaman online (pinjol) yang akan menjerat mereka. Sebab, kata dia, banyak pihak yang menjadi korban rentenir dan pinjol menyudahi hidupnya dengan bunuh diri, dikarenakan korban tidak tahan terhadap tekanan dan ancaman oknum rentenir dan pinjol itu.
"Saya sangat prihatin dan kasihan para korban rentenir dan pinjol di daerah lain banyak yang menghabisi hidupnya dengan bunuh diri karena tidak tahan menghadai ancaman kekerasan dari para oknum rentenir dan pinjol tersebut. Bayangkan, ada masyarakat yang terbebani dengan bunga hingga 20 persen perbulan." Ungkapnya kepada beritaminang.com di Medan tiga hari lalu.
Menurut dia, kondisi ini sangat memprihatinkan sehingga Syamsir perlu mengingatkan masyarakat Sawahlunto agar waspada jangan sampai terperangkap rentenir dan pinjol yang menerapkan bunga tinggi dari pinjaman pokok yang harus dibayarkan hari kehari, selain menagih hutang tanpa adanya rasa kemanusiaan bahkan sampai terjadinya pemaksaan serta kekerasan.
Ada yang lebih naas, korban rentenir dan pinjol tak jarang assetnya disita para pelaku bank liar tersebut. Sekarang, bagaimana cara mencari solusi ditengah kondisi ekonomi yang semakin parah saat ini diterjang COVID-19. Inilah yang perlu menurut Syamsir dicari jalan keluarnya. Dan ini merupakan tugas pemerintah yang berkewajiban menyelamatkan masyarakatnya dari cengkeraman rentenir dan pinjol yang tidak berperikemanusiaan, tega meraup keuntungan ditengah penderitaan orang lain alias lintah darat.
"Butuh perhatian kita bersama dan ini menjadi kewajiban pemerintah bagaimana caranya praktik rentenir dan pinjol dibasmi karena merupakan bank liar yang menjerat leher masyarakat. Agar praktik ini bisa dihentikan berikan masyarkat modal usaha untuk membuka lahan bisnis tanpa berurusan dengan rentenir dan pinjol. Caranya ? Manfaatkan program-program ekonomi yang berbasis mikro atau UKM oleh pemerintah." Tukuk perantau Medan asal Talawi Hilir yang pernah gagal dalam Pemilihan Walikota Sawahlunto pada tahun 2009 silam. (Iyos)
Loading...
Komentar