Penulis: MR | Editor: Medio Agusta
PADANG - Jika tidak segera ditanggulangi oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, sebanyak empat nagari di Kecamatan Batang Kapas akan terisolasi akibat mulai terbannya sebagian badan jalan ke sungai sebagai badan jalan penghubung dengan Pasar Kuok ibukota kecamatan. Keempat nagari yang akan terisolasi itu adalah Nagari Sungai Nyalo IV Koto Mudiak, Nagari Tuik IV Koto Mudiak, Nagari IV Koto Mudiak, dan Nagari Taratak Tampatiah IV Koto Mudiak.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang perantau Nagari Tuik IV Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. kepada wartawan portal beritaminang.com pada Minggu (28/11) siang ini melalui pesawat telepon seluler.
"Badan jalan yang mulai terban ke dalam sungai ini terletak di Kampung Jambak, Pasar Kuok dan merupakan satu-satunya jalan penghubung menuju empat nagari tersebut," jelas Ermanto yang merupakan dosen Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Baca Juga
- Pemprov Sumbar Upayakan Perbaikan Jalan Balingka-Padang Lua Gunakan Anggaran Pusat
- Plt Gubernur Sumbar: Fisik 85 Persen, Peresmian Jalan Tol Padang-Sicincin Pekan Kedua Desember
- Pemprov Sumbar Berhasil Persingkat Waktu Tempuh Pesisir Selatan-Solok jadi 1,5 jam
- Pemkab Pessel Lakukan Pengaspalan Jalan Pasar Lagan-Lagan Kecil
- Pj Wako Padang Panjang Tinjau Progres Perbaikan Jalan Lubuk Mata Kucing dan Jembatan Tanjung
Lebih lanjut kata Ermanto, saat ini pada bagian tengah jalan yang terban ini sudah mulai banyak yang retak dan jika tidak segera ditanggulangi tentu bisa berakibat lebih fatal lagi serta bisa memakan korban jiwa.
"Apalagi pada bulan November dan Desember ini adalah musim penghujan dan jika banjir tentu akan manambah parah badan jalan yang terban ini ke dalam sungai," terang Ermanto.
Pada kesempatan itu, Prof. Ermanto mengharapkan perhatian dan bantuan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan dinas terkait untuk segera menanggulangi badan jalan yang terban ini sehingga tidak berakibat putusnya jalan penghubung sebagai urat nadi transportasi ini.
"Karena sebagian badan jalan sudah terban ke dalam sungai dan apalagi jika dilalui truk dengan muatan berat bisa saja bertambahnya badan jalan yang akan terban," tambah Ermanto kepada wartawan portal beritaminang.com. (MR)
Komentar