Menag RI di Silaknas ICMI Bicara Hubungan Agama dan Negara

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Fachrul Razi menjadi pembicara pada acara Silaturahim Kerja Nasional (Silaksnas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ke 29 di Universitas Negeri Padang (UNP).

Menag membahas hubungan agama dan negara dengan tema "Penguatan Nasionalisme dan Pengelolaan Negara di Era Globalisasi serta Industri 4:0 dan Masyarakat 5:0".

Menurut Fahrul Razi, tema ini sangat relevan dengan masalah bangsa dan dunia global. Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi era baru, sebagai dampak dari globalisasi, yaitu era industri 5:0 dan era generasi milenial.

Baca Juga


"Penting bagi kita untuk melihat pandangan mereka terkait hubungan agama dan negara. Mengapa ini penting? Karena beberapa temuan dari berbagai lembaga riset, menemukan ada kecenderungan meningkatnya intoleransi dan radikalisme di kalangan anak muda Indonesia," sebut Fachrul Razi pada acara Silaknas ICMI ke 29 di UNP, Sabtu (7/12/219).

Ia menaruh harapan besar kepada mayoritas generasi milenial Indonesiayabg saat ini berusia 20-39 tahun, masih menunjukkan keberpihakannya terhadap sistem kenegaraan yang dianut sekarang, yaitu negara yang berdasar Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana yang telah disepakati oleh the founding father bangsa ini.

Ia meminta agar ICMI melakukan refleksi dan evaluasi mendalam terhadap model dan pendekatan pendampingan terhadap ummat.

"Islam sebagai agama rahmatan Lil alamin harus menjadi sumber danbtata nilai untuk memperkuat semangat kebangsaan. Pada saat yangvsana , bangsa Indonesia harus berkomitmen tinggi pada nilai nilai keagamaan yang inklusif, damai dan toleran di tengah kehidupan bangsa yang majemuk," kata Fahrul Razi.

Dengan demikian sebut Fahrul, era industri 4:0 yang ditandai dengan munculnya generasi milenial, bukanlah ancaman. Era sekarang harus mampu dijadikan sebagai peluang untuk membangun Indonesia yang hebat,vjaya dan manjadi pusat moderasi bangsa bangsa di dunia. Indonesia mempunyai perangkat yang cukup lengkap untuk menjadi pusat pemikiran Islam dunia.

MST

Loading...

Komentar

Berita Terbaru