Penulis: Medio Agusta
SOLOK,KACANG- Semangat memahami kembali peran dan fungsi seorang penghulu dengan perangkatnya seperti manti, pandito dan dubalang, mulai muncul lagi, ditengah tergerusnya nilai adat dan istiadat dalam kehidupan sosial masyarakat kaum di Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, akibat pengaruh budaya asing dan teknologi informasi tanpa batas.
Berkaca dari kondisi sosiologis saat ini, peran tokoh adat yang seharusnya mampu menuntun kaum payung suku dan anak kemanakannya kejalan yang baik sesuai filosofi adat Minangkabau Adat Basandi Sara' Sara' Basandi Kitabullah terlihat semakin menipis. Untuk mengembalikan nilai-nilai keprihatinan itu, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kacang difasilitasi Pemerintah Nagari Kacang akan menggelar program penguatan kapasitas pemangku adat dengan mengundang nara sumber yang tak asing Mak Katik, lengkapnya Musra Dahrijal Katik Rajo Mangkuto, Ahad, 12 Desember 2021 mendatang.
Wakil Ketua KAN Kacang Drs H.Suharmen Dt.Sutan Ma'lam, didampingi Sekretaris KAN M.Irsyad Dt.Panghulu Batuah, bersama Walinagari Andrian Dt.Rajo Batuah mengemukakan hasrat mereka tentang kegiatan penguatan kapasitas pemangku adat di Nagari Kacang tersebut sebagai bentuk mengembalikan marwah penghulu dan perangkatnya dimata kaum,anak kemenakan, dan lingkungan sosial masyarakat.
Dikatakan Suharmen, gezah dan semangat anggota KAN Kacang kembali muncul, setelah sinergitas tigo tungku sajarangan bertaut untuk memikirkan bagaimana Nagari Kacang mampu menjemput ketertinggalannya dibidang adat istiadat salingka nagari di Minangkabau. Apalagi, sebut dia, perhatian Walinagari Andrian Dt.Rajo Batuah terhadap masalah adat cukup diapresiasi dengan terbuktinya beliau menganggarkan dana kegiatan untuk masalah pelestarian nilai-nilai adat sekitar Rp 20 juta. Meski dana itu jauh dari cukup, tapi perhatiannya tentang masalah adat ini patut dihargai.
Rencananya, lanjutnya, kegiatan diskusi interaktif tentang adat tersebut lebih mengulas tentang fungsi penghulu adat, kemudian tentang harta pusaka tinggi dan pusaka rendah, tentang tanah Ulayat, serta adat sabatang panjang dan salingka nagari. Materi ini akan disampaikan nara sumber dalam skema dialogis interaktif yang rencananya akan diikuti sekitar 76 peserta terdiri dari penghulu dan seluruh perangkatnya, serta peserta lain yang diundang panitia.
"Kami berharap, seluruh penghulu dan perangkatnya bisa hadir untuk meramaikan kegiatan yang jarang terjadi ini. Ini merupakan komitmen kita bersama bagaimana membangun Nagari Kacang dengan mengembalikan nilai-nilai adat yang berlaku ditengah masyarakat." Tutur Suharmen.
Sementara, Wali Nagari Kacang Andrian Dt. Rajo Batuah menghimbau, saatnya seluruh penghulu dan perangkatnya mampu mengembangkan sumber dayanya untuk mempertahankan nilai-nilai adat istiadat dan budaya yang diterima secara turun temurun dari nenek moyang orang Minangkabau. Pelestarian nilai itu sangat penting, agar pembangunan kebudayaan tidak bergeser kejalan yang tidak pantas menurut adat dan istiadat Minangkabau.
"Atas dasar itulah, setiap undangan yang disampaikan secara fisik dapat dihadiri sesuai jadwal yakni 12 Desember 2021 Ahad ini. Sedangkan yang jauh akan diundang melalui online. Dan masyarakat juga boleh hadir mendengarkan materi-materia adat yang disampaikan Mak Katik nantinya. Tema kita adalah persatuan dan sinergitas untuk membangun Nagari Kacang yang beradat dan beradab." Ungkapnya kepada beritaminang.com kemarin petang. Iyos
Loading...
Komentar