Dua Dosen UIN Imam Bonjol Padang Raih Gelar Profesor

Penulis: relis/nal | Editor: Marjeni Rokcalva

PADANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang memperolehkadoistimewa di harijadiAmal BaktiKementerian Agama (HAB-Kemenag) ke- 76 tahun, yang diperingatisecaraserentak di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, tepatnyaSenin, tanggal 3 Januari 2022.

Khususuntukjajaran UIN Imam Bonjol Padang peringatan HAB ditandaidenganupacarabenderamelibatkansegenap civitas akademika, bertempat di halamanparkirkampus Jl. Mahmud Yunus, LubukLintah Padang. Bertindaksebagai Pembina upacaraRektor Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd.

DalamamanatsingkatnyaRektormenyebutkan, bahwa, kitapatutbersyukur, karenaduatenagapendidik (dosen) di lingkungan UIN Imam Bonjol Padang, seperti Prof. Dr. Salma, M.Ag, (dosen Hukum Islam FakultasSyari'ah) dan Prof. Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M.Hum, (dosen Fakultas Ushuluddin & Studi Agama), ditetapkansebagai guru besarpertama oleh Menteri Agama Republik IndonesiaYaqutCholilQaumas, tertanggal 31 Desember 2021.

Secara simbolis pengukuhan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) dua orang kitaasal UIN IB Padang inisebagaiProfesor/Guru Besarberlangsung di Jakarta bersama 13 orang Profesor di lingkunganPerguruan Tinggi Ke-agamaan Islam Negeri (PTKIN) di beberapa wilayah di Indonesia. Ucapan selamat dan sukses pantas kita berikan kepada putra dan putri terbaik kita itu. Dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diperolehnya. Langsung atau tidak langsung ini semua jelas mempengaruhi proses tridharma pergurua ntinggi kita di masa datang.

"Prof. Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M.Hum dan Prof. Dr. Salma, M.Aga dalah teman sejawat kita dan telah mencapai gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik. "Tentunya, tidak mudah untuk meraih prestasi itu. Banyak dibutuhkan pengorbanan, jerih payah, dan pikiran untuk sampai ke tahta tersebut. Tapi secara bertahap proses yang dijalani oleh dua dosen terbaik kita sampai pada puncak karir akademiknya telah terwujud. Sekaligus ini semua tentunya, harus menjadi pelecut bagi dosen-dosenlainnya yang juga tengah berjuang meraih guru besar dan bagi yang belum untuk sesegeranya mengikuti proses yang telah di rintis oleh kawan kit aitu, "ajakRektor.

Dekan Fakultas Syari'ah Dr. Ikhwan saat dihubung iwartawan di ruang kerjanya, Selasa, (4/1), menyebutkan bahwa Prof. Dr. Salma, M.Ag, telah mampu mewujudkan prestasinya di jalur akademik. "Tentunya ilmu dan gelar professor yang diperolehnya itu bisa memberikan manfaat bagi dunia pendidikan tinggi khususnya di UIN Imam Bonjol Padang, serta agama, bangsa dan negara. Sekaligus ini semua akan menumbuhkan harapan dan semangat dosen lainnya lebih memacu diri lagi mengikuti dosen senior kita itu.

"Prof. Salma yang saya kenal dalam karirnya akademiknya memang tidak diragukan lagi. Orang berpikir saat bertindak selalu dengan data dan berbicara dengan realitas. Maka tidak mengherankan beliau di kalangan Fakultas Syari'ah selalu menjadi sumber inspirator. Beranjak dari sikap itu, tentunya kita berharap pada beliau untuk menuntun rekan-rekan kerjanya yang yunior mentransfer ke-ilmuannya sesuai dengan bidangnya,''harap Ikhwan.

Kisah dibalik gelar Profesor/guru Besar yang diraih ini, sebut Salma, di ruang dosen kepada wartawan, Selasa, (4/1), menyebutkan, ia adalah wanita yang dilahirkan dari pasangan H. Zulkarnain (alm) denganHj. Ermi Kahan, di PayakumbuhTanggal, 10 April 1970 dan dikaruniai dua orang anak bernama Aisy Rafiqa Nafsa dan Aihaf Nathiqa Zihnan dari hasil perkawinan dengan Drs. Alparis beberapa waktu lalu.

"Predikat tertinggi di bidang akademik yang saya raih ini memang, karunia dari Allah swt yang selalu menununtun saya untuk terus beribadah sambil bekerja sebagai dosen di FakultasSyari'ah UIN Imam Bonjol Padang. Setapak demi setapak langkah kaki saya gerakkan dan tangan saya ayunkan sesuai dengan iramanya. Tidak hanya itu, proses belajar mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian sesuai dengan tugas di kampus, terus saya kerjakan. Karena ini adalah cita-cita saya sejak dulu saat mengecap pendidikan formal mulai dariSD, MTsN, MAN dan tingkat sarjana," ceritanya.

Wanita yang hobi membaca dan menulis karya ilmiah, malah suka mengoleksi perangko bekas (used stamps) dari seluruh dunia dan juga senang mengoleksi uang kertas dan coin juga dari berbagai negara di dunia.

"Tabiat dan kebiasaan membaca dan menulis saking sudah mandarah daging maka, saya pun akhirnya selalu menulis di berbagai Jurnal di Indonesia (nasional) hingga jurnal internasional dan sekaligus juga sebagai nara sumber dan pemakalah ilmiah. Sebagai dosen, karya ilmiah saya telah dimuat diberbagai jurnal diantaranya berjudul Jihad Kemanusiaan Totalitas Muhammadiyah Melawan Pandemi Covid-19 (studia Islamika Indexed by Scopus) terbitan UIN Jakarta. Termasuk juga saya juga melakukan pengadian akademik dan non akademik, misalnyasebagai reviewer penelitian yang ditetapkan oleh Kemenag sampai sekarang. Kebiasaan ini tentunya akan saya terapkan kepada kawan-kawan di lingkungan UIN Imam Padang umumnya dan FakultasSyari'ahkhususnya. Karena inilah salah satu cara mengajak dosen itu untuk menghasilkan karya ilmiahnya sebagai bahan kajian bagi mahasiswa yang sedang kuliah perguruan tinggi kitaini,''sebut Prof. Salma.

(relis/nal)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru