Penulis: Medio Agusta
Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (7/1/2022) kemaren genap berusia 18 tahun, sejak dimekarkan dari Kabupaten Solok pada 7 Januari 2004.
Usia ke-18 tahun tentu merupakan usia yang sangat muda, usia yang penuh semangat dan sangat energy jika di ibaratkan dengan usia seorang manusia," kata tokoh muda Solok Selatan, Andro Putra, SH.
" Usia Kabupaten Solsel tahun ini, memasuki fase penuh perjuangan dan bakal memamsuki masa-masa kemandirian atau masa usia yang lebih matang dari tahun sebelumnya, " ungkap Andro yang juga Ketua Milineal Mahasiswa Solsel.
Kemandirian dan perjuangan dalam banyak hal, tentu sangat tertumpang pada seluruh elemen yang tengah memiliki jabatan di kabupaten yang dimekarkan oleh Pemerintah Pusat itu sesuai Undang-undang no 38 tahun 2004.
Selain itu, keinginan dan kemauan dari masyarakat dalam membangun ekonomi mereka juga sangat dibutuhkan, apalagi ruang untuk mendukung kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat tersebut telah di dukung oleh Pemerintah.
Di masa kepemimpinan Bupati H. Khairunas dan Wabup. H. Yulian Efi harapan tersebut akan dapat membawa angin segar untuk kemajuan Solom Selatan lebih baik lagi. Sebagaimana halnya usaha dan program pembangunan yang sudah dirancang dalam visi dan misi pembangunan dimasa kepemimpinannya, " jelas Andro Putra yang juga putra dari Nel Fauzi dan Maidona.
Menurut Andro, dua pemimpin pilihan rakyat pada Pilkada tahun 2020 lalu ini, juga sangat dekat dengan kaum milineal. Bahkan Bupati maupun Wakil Bupati tersebut telah memberi ruang pula pada kaum muda di kabupaten ini untuk turut berbuat dan bertindak dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan yang tengah dilaksanakan.
Semua itu, tentu perlu disikapi dengan positif oleh semua pihak, terutama para generasi muda yang bakal menjadi tongkat estafet pembangunan di negeri ini nantinya, " harap Andro.
Artinya para kaum milineal hendak dapat memamfaatkan kesempatan untuk berbuat dan turut menjadi bagian dalam berbagai kegiatan pembangunan yang tengah dilaksanakan di kabupatrn yang berjuluk Nagari Seribu Rumah Gadang ini.
Ditambahkannya, oara kaum milinel Solsel juga dituntut untuk lebih banyak tahu dengan sejarah pemekaran kabupaten ini. Agar mereka dalam melaksanakan kegiatan akan tahu tujuan dari tokoh para pejuang pemekaran, yaitu ingin meningkatkan ekinomi, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Solok Selatan secara baik.
" Keberadaan Kabupaten Solok Selatan secara otonomi telah memberi ruang dan kesempatan pada banyak pihak untuk dinikmati, baik dinikmati sebagai sarana berusaha/berdagang,maupun dinikmati sebagai ASN dan sebagai pejabat di negeri ini, " katanya.
Maka sangat perlu kiranya, kita mengenal sejarah pemekaran kabupaten ini, terutama untuk mengenal lebih detail tentang tokoh-tokoh yang pernah berjuang, hingga terwujudnya Kabupaten Solok Selatan secara ontonom.
Terakhir, diharapkan di kabupaten ini akan ada nantinya semacam tugu perjuangan tokoh pemekaran, dengan dilengkapi nama-nama para tokoh pemekaran. Sehingga setiap generasi di kabupaten ini akan tahu, bahwa negeri ini berdiri/ada tidak datang begitu saja, akan tetapi hadir melalui berbagai perjuangan dan pengorbanan, " demikian harapan Andro Putra. AA
Komentar