Penulis: MRA/MR | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Musim kemarau yang melanda Kota Padang menyebabkan warga kekurangan air bersih. Guna mencukupi kebutuhan utama warga ibukota Provinsi Sumatera Barat ini, BPBD Kota Padang, BPBD Sumatera Barat dan TRC Semen Padang menyalurkan air pada ratusan KK yang mendiami Kecamatan Lubuk Kilangan, sejak Jumat (23/8/2019).
Sebanyak 15.000 liter air bersih disalurkan BPBD Kota Padang di empat kelurahan di Kecamatan Lubuk Kilangan, Jumat (23/8/2019). Air bersih tersebut diterima sekitar 120 KK/ Rumah di Kelurahan Batu Gadang, 80 KK/ Rumah di Kelurahan Padang Besi dan sekitarnya, 200 KK di Kelurahan Baringin, dan 50 KK di Kelurahan Tarantang. Bantuan Air Bersih juga diberikan BPBD Provinsi Sumatera sebanyak 5.000 liter dan TRC Semen Padang 100.000 liter yang didistribusikan pada Rabu (21/8/2019).
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Padang, Sutan Hendra mengatakan, warga terdampak kekeringan di Kecamatan Lubuk Kilangan terdapat di Kelurahan Batu Gadang, Kelurahan Baringin, Kelurahan Tarantang dan Padang Besi. Warga di empat kelurahan ini sangat membutuhkan air bersih akibat kekeringan yang terjadi.
Baca Juga
- BKPSDM Padang Panjang Gelar Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis SIPD
- Plt. Gubernur Sumbar Puji Kontribusi TNI dalam Mendukung Pembangunan Daerah
- Plt Gubernur Sumbar Puas, Kolaborasi Pusat dan Daerah Bikin Mentawai Lepas dari Status Tertinggal
- Pertunjukan Seni Tradisi dari Berbagai Daerah Meriahkan Pekan Kebudayaan Sumbar 2024
- DPP Iluni UNP: Alumni UNP Bebas Memilih Calon Kepala Daerah di Ajang Pilkada 2024
Sementara itu, salah seorang warga terdampak kekeringan Yanti mengatakan, kekeringan sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu.
Warga Kelurahan Batu Gadang ini mengaku, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ia harus meminta kepada tetangga apabila ada air sumur. Jika tidak, terpaksa membeli air galon yang harganya Rp 5.000.
Meski kekeringan kerap terjadi setiap tahun, menurut Yanti, kejadian saat ini adalah yang paling parah. Selain sumur warga mengering, sumber air di hulu sungai juga tidak mencukupi untuk menyalurkan air ke rumah rumah warga.
Hal yang sama diakui Ratna Dewita. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, terpaksa harus membeli air galon yang harganya Rp500 per galon. Sementara untuk mencuci pakaian terpaksa ke Sungai Karang putih yang jarak dari rumahnya sekitar 500 meter. (MRA/MR)
Komentar