Kec. Kuranji Padang Perkuat Pelestarian Seni Tradisional

Penulis: Hms/Je | Editor: Medio Agusta

PADANG - Kecamatan Kuranji salah satu wilayah di Kota Padang Sumatera Barat yang dikenal masih kental dengan seni tradisional, budaya dan adatnya. Seni tradisional tersebut perlu penguatan untuk pelestarian dan pengembangannya di tengah masyarakat.

"Kami di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang punya program pelestarian seni tradisional. Melalui program itu, seni tradisional di Kuranji bisa lebih dihidupkan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian selaku narasumber dalam sosialisasi seni tradisional di Kelurahan Pasa Ambacang, Kuranji, Selasa (10/12/2019).

Pada kesempatan itu, Arfian mengharapkan masukan dari masyarakat terkait pelestarian seni tradisional. Dari masukan tersebut pihaknya bisa menyusun program untuk implementasi di tengah masyarakat.

"Masukan dari masyarakat diperlukan untuk implementasi program pelestarian seni tradisional di Kuranji khususnya dan Kota Padang secara umum, " ujarnya.

Narasumber pada kegiatan yang dilaksanakan kelurahan Pasa Ambacang dengan memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU) Kelurahan antara lain Ketua KAN Kuranji dan tokoh masyarakat setempat Irwan Basiri.

Sebelumnya, Camat Kuranji, Eka Putra Buchari membuka sosialisasi Seni Tradisional Tingkat Kelurahan Pasar Ambacang ini. Peserta kegiatan terdiri dari tokoh masyarakat dan LPM serta pegiat seni budaya setempat.

Camat Kuranji mengatakan, Pemerintah Kecamatan Kuranji terus mendorong dan memberikan penguatan kepada masyarakat. Termasuk dalam bidang pelestarian seni dan budaya.

"Dengan adanya Dana Alokasi Umum (DAU), sudah banyak yang kita lakukan di kelurahan. Baik itu di bidang Kantibmas, pembangunan, termasuk pelestarian seni budaya," ujarnya, didampingi Lurah Pasar Ambacang Dali Usman.

Dikatakannya, Kecamatan Kuranji merupakam salah satu pusat budaya terbaik di Kota Padang. Banyak seni budaya di daerah ini yang harus dilestarikan.

"Sebut saja misalnya Silek Pauh yang sudah mendunia, tari rantak kudo, sipak rago dan lain sebagainya. Itu harus kita lestarikan, sehingga generasi milenial tetap mengetahui akar budaya mereka," pungkasnya. (Hms/Je)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru