Penulis: RND/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
PAINAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) akan dikunjungi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) dari Arab Saudi, Senin (31/01/2022).
Sekretaris Daerah Pessel, Mawardi Roska, mengatakan, kedatangan Kedubes Arab Saudi tersebut, pemerintah setempat akan menawarkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh dan sejumlah peluang investasi lainya di daerah itu.
"Kini kami tengah menyiapkan proposalnya. Dan akan kita sampaikan pada pertemuan (red-31 Januari 2022) di Baga Resort, Mandeh nantinya. Mudah-mudahan terealisasikan, karena dalam sektor Ekonomi ini Kedutaan Besar Arab Saudi sangat tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintahan kabupaten pesisir selatan," katanya, Kamis (27/1).
Ia menyampaikan secara administrasi KEK Mandeh sudah lengkap, mulai dari perizinan hingga AMDAL yang sebelumnya dibantu Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
"Untuk lahan masyarakat setempat telah menyepakati pembebasan lahan seluas 412 Hekatre untuk kepentingan pembangunan kawasan. Sedangkan biaya pengadaan diserahkan pada pengembang," ujarnya.
Selain KEK, kata dia, Pemkab Pessel juga bakal menawarkan potensi pengembangan energi baru dan terbarukan di daerah itu. Salah satunya adalah Pembangkit Tenaga Listrik Mini Hidro (PLTMH).
Apalagi dalam pertemuan bilateral dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Arab Saudi sangat mendukung rencana keseriusan Indonesia dalam pengendalian pemanasan global. Bahkan sepakat dijadikan isu utama dalam pertemuan G-20 nantinya.
"Kita di Pesisir Selatan sedikitnya punya 22 sungai, dengan potensi nyaris 100 MW dan kini sudah ada beberapa di antaranya yang telah beroperasi," terangnya.
Tak hanya itu, pemerintah kabupaten pun akan menawarkan industri pengolahan bidang perikanan dan perkebunan untuk gambir. Pessel memiliki potensi perikanan sangat besar, dengan garis pantai hingga 246 Kilometer.
Begitu juga dengan industri olahan gambir yang didukung dengan total luasan kebun ratusan ribu Hektare, dengan kualitas getah terbaik di Indonesia. Selama ini, gambir milik petani hanya dijual dalam bentuk setengah jadi.
"Pusat pengolahan perikanan dan gambir ini nanti rencananya dipusatkan di Kecamatan Batang Kapas atau Kecamatan Sutera, karena keeduanya lebih dekat dengan sentra produksi," ujarnya.
(RND/Je)
Komentar