Penulis: Medio Agusta
Padang Aro, Sebagai bagian dari membangun dan membangkitkan kembali kesenian dan dan budaya tradisional di Solsel, panitia Dies Natalis Widyaswara Indonesia (WI) Solok Selatan ke-XVII menggelar lomba randai antar kelompok kesenian randai se-Kecamatan Sungai Pagu lama (Kec. Pauh Duo, Kec. Sungai Pagu dan Kec. KPGD).
Selain tujuan tersebut, dipilihnya kesenian randai untuk dilombakan, juga sebagai wujud cinta kasih dan sekaligus mengenang pendiri dan sekaligus Ketua Yayasan WI, almarhum, Dr. Zulfahmi Burhan. MM.
" Dari cerita beberapa orang, Ketua Yayasan WI Solsel itu, sangat hobi dan mencintai seni budaya Randai tersebut. Bahkan semasa beliu hidup dulu, kesenian Randai ini sering ditampilkan di acara kampus, " kata Ketua Pelaksana Dies Natalis WI Solsel ke-XVII, Desri Yet Novita.
Selain keinginan kampus untuk membangkitkan seni budaya randai di Solsel, juga sebagai wujud memperkenalkan kesenian randai ini pada generasi muda didaerah ini. Artinya di Minang Kabau ini ada lho kesenian randai yang sangat seru dan unik, dan tidak semua orang bisa memainkannya, " jelas Yet.
Adapun tim juri pada lomba kesenian Randai se-Kecamatan Sungai pagu tersebut, Zulmi Ariani, S.Pd. M. Pd. Rezi Susanto, S. Sn. M. SN dan Fitriani, S. Pd. M. SN.
Sementara itu, Ketua Yayasan WI Solsel, Eva Eva Suryani, S.Pi., MM, mengapresiasi seluruh panitia Dies Natalis tahun ini. " Meski kegiatannya penuh kesederhanaan, namun tidak mengurangi kesemarakannya, dengan berbagai agenda yang menyentuh pada berbagai lapisan masyarakat di daerah ini.
" Kita sangat berkeinginan sekali, pada usia kampus yang sudah mulai beranjak dewasa ini, semua masyarakat sudah saatnya merasa memiliki kampus WI Solsel ini," katanya.
Artinya, masyarakat Solok Selatan umumnya, generasi usia pendidikan pada khususnya, sudah saat menjadi tuan rumah didaerah sendiri dalam membangun Sumberdaya Manusia melalui ilmu kesarjanaannya yang bisa di ikuti oleh putra putri Solsel.
Saat ini, tercatat, sebanyak 75 % mahasiswa Widyaswara Indonesia Solsel berasal dari Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. " Nah, kemana putra putri Solsel ?. Kenapa tidak memanfaatkan kampus yang ada di daerah senidiri untuk menimba ilmu.
Kedepan dua Perguruan Tinggi yang ada di WI Solsel, yaitu STKIP dan STIE hendaknya dapat menjadi tempat bagi putra putri di Solsel untuk tempat menuntut ilmu. Termasuk pegawai dilingkungan Pemkab. Solsel yang mau Melanjutkan pendidikan kesarjanaannya (S1), " jelas Eva.
Ditambahkannya, untuk STKIP dibawah binaan Ketua STKIP WI Solsel, Dr. H. Fidel Efendi, S. Pd. MM ada dua jurusan atau Program Pendidikan (Prodi), yaitu Prodi PGSD dan PGPAUD. Sedangkan STIE WI dengan Ketuanya, Drs. O.P. Bismark. M.M ada juga dua prodi, yaitu Prodi Akuntasi dan Prodi Manajemen.
Bicara masalah lulusan dari WI Solsel, setelah delapan kali pelaksanaan wisuda sampai Dies Natalis ke-XVII tahun ini, tercatat lebih kurang ribuan lulusannya, dan ratusan orang pula yang sudah bekerja di lingkungan Pemerintahan, BUMN, BUMD dan swasta.
Saat ini pihak kampus juga telah mengajukan akreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, tinggal untuk kunjungan lapangan dari tim BANPT Pusat," pungkas Eva didampingi Kepala Sekretariat WI Solsel, Madra Eka Putra,SE. AA
Komentar