Penulis: Medio Agusta
SAWAHLUNTO - Kepala Bidang Penyelenggaraan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nova Zahara, AMD, selaku pengelola Pustaka Adi Negoro dan Pustaka M.Yamin di Talawi terus melanjutkan program insklusi sosial perpustakaan dalam memfasilitasi masyarakat mengembangkan potensinya dibidang keterampilan jahit menjahit.
Hal itu dikemukan Nova Zahara kepada beritaminang.com, Kamis (17/2/2022). Dia mengatakan, disamping mengadakan kelompok keterampilan menjahit juga ada kelompok melukis, kelompok belajar bidang studi Bahasa Inggris, matematika, dan baca tulis hitung.
Untuk menjahid dilakukan 2 kali seminggu bertempat di Pustaka Adunegoro tanpa ada batas waktu, tergantung adanya peminat yang ingin belajar memperoleh keterampilan hingga mampu mahir menjahit sendiri setelah dilatih instruktur terampil Muherni. Kegiatan ini mulai dilakukan sejak Agustus tahun lalu.
Baca Juga
- Pemko Bukittinggi Berikan Pelatihan Bordir Kerancang
- Giliran Pelatihan Menjahit di Parit Malintang Ditutup Anggota DPRD Sumbar JJ Dt Gadang
- Anggota DPRD Sumbar JJ Dt Gadang Tutup Pelatihan Menjahit di SBU Batang Anai
- Umi Harneli Jahit Bendera Merah Putih Jelang Peringatan Hari Ibu di Bengkulu
- Tutup Pelatihan Menjahit di Sicincin, JJ Dt Gadang Minta Peserta Jadi Mentor di Nagari
Nova mengutarakan, untuk semua peserta tidak dipungut biaya dan tidak diberikan uang transportasi serta akomodasi lainnya, tapi murni atas kemauan masyarakat sebagai peserta untuk mendapatkan ilmu yang bisa dikembangkan sebagai sumber ekonomi dan skill.
Sebab, Nova memberikan alasan, bahwa pihaknya tengah mengembangkan konsep literasi yang langsung dipraktekkan melalui aplikasi yang diberikan kepada peserta yang saat ini berjumlah 14 orang. Konsep itu tidak didukung biaya tapi lebih kepada partisipatif warga yang mau memperoleh ilmu keterampilan baik jahit menjahit, melukis dan belajar Bahasa Inggeris.
Seorang peserta bidang keterampilan menjahit Fanda Kristina, kepada beritaminang.com menuturkan, dia ikut sebagai peserta bukan melirik berapa angka transportasi dan akomodasi yang diberikan. Tapi justru keinginannya memperoleh keterampilan bisa menjahit dan membuat pakaian jauh lebih beharga ketimbang hanya berhitung karena uang transportasi yang diberikan.
"Kami yang empat belas orang ini tidak melihat uangnya, tidak ada uang transportasi tidak apa-apa. Yang kami kejar adalah ilmu dan aplikasinya sehingga materi menjahit bisa kami kuasai untuk dipraktekkan dirumah. Bukan hanya itu, tapi keterampilan ini InsyaAllah bisa menjadi sumber ekonomi." Sebut Fanda
Sebagai informasi, untuk bidang studi Bahasa Inggris diselenggarakan tidak hanya di Pustaka Adinegoro tapi juga di Pustaka Muhammad Yamin dengan instrukturnya mahasiswa aktif penggiat literasi yang berlangsung selama 6 bulan. Animo peserta cukup besar, mayoritasnya adalah dari kalangan siswa SMP sedikit yang dari SLTA.
Pustaka Adinegoro Kini mulai dibuka kembali setiap Sabtu. Sedangkan Pustaka M.Yamin dibuka setiap hari kerja jam 08.WIB sampai Jam 18.00 WIB. Saat ini ada peningkatan jumlah pengunjung Pustaka Adinegoro bulan Januari lalu tercatat 2.676 orang perbulan, dan Pustaka M.Yamin 1.390 orang per bulan sebelum pustaka di renovasi hanya sekitar 300 orang perbulannya.
Jumlah pengunjung Pustaka Adinegoro pada tahun lalu tercatat sekitar 23.148 orang ditengah kondisi pandemi COVID-19, sementara Pustaka M.Yamin hanya 3.941 orang. Iyos
Komentar