Penulis: Medio Agusta
Padang Aro, Mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran virus covid-19 maupun virus omigron, dan untuk himbauan pelaksanaan pembelajaran tahun ini yang peserta didiknya juga di vaksin.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Sapan Salak Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan KPGD Solsel telah melaksanakan vaksin anak usia 6-11 tahun, Rabu (23/2/2022).
Sebelum kegiatan vaksin tersebut, pihak Puskesmas Sungai Kalu telah melaksanakan sosialisasi pada orang tua murid di sekolah tersebut. Ditarget pelajar yang akan divaksin disana untuk usia 6-11 tahun sebanyak 103 orang, " jelas Kepala SD Negeri 09 Sapan Salak, Asbandi. S. Pd, Kamis (24/2/2022).
Hadir pada pelaksanaan vaksin anak usia 6-11 tahun di SD 19 Sapan Salak, Nagari Pakan Rabaa Timur tersebut, Sekretaris Nagari Pakan Rabaa Timur, Mulyadi, Ketua Komite, Nurlis Hayatis, majelis guru dan para orang tua murid, " tambahnya.
Bahkan dua orang anak dari Ketua Komite Sekolah itu, Raju Aliyun dan adiknya lansung perdana divaksin oleh tim vaksinator dari Puskesmas Sungai Kalu. Kemudian disusul sebanyak 5 orang anak usia 6-11 tahun.
Selain vaksin anak usia 6-11 tahun, juga dilaksanakan vaksinasi bagi anak usia 12 tahun sebanyak 2 orang, ditambah 3 orang dewasa yang melaksanakan vaksin saat itu, " tambah Asbandi.
Meski masih jauh dari target vaksin 103 orang untuk anak usia 6-11 tahun yang divaksin saat itu. Para orang tua murid berjanji akan ikut memvaksin anak mereka pada pelaksanaan vaksin berikutnya yang di rencanakan pada hari Sabtu (26/2/2022) nanti.
" Meski dipenghujung jabatan saya di sekolah tersebut, karena saya telah melakukan sumpah jabatan untuk UPT SD Negeri 05 Pasar Muaralabuh pada Senin, 21 Februari 2022 lalu. Saya bertekad, sebelum serah terima dengan Kepala Sekolah yang baru, saya akan terus memotivasi dan meningkatkan capaian vaksin di UPT SD Negeri 19 Sapan Salak, " jelas Asbandi
Hal tersebut agar terpenuhinya syarat untuk pembelajaran tatap muka penuh. Pasalnya SD Negeri 19 Sapan Salak berada di daerah tanpa jaringan atau sinyal telekomunikasi, tentu tidak memungkinkan utuk belajar daring. Apalagi kondisi daerah sulit juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Maka jalan keluar satu-satunya, warga sekolah harus vaksin dan pembelajaran tatap muka satu-satynya pilihan," pungkas Asbandi. AA
Komentar