Subuh Mubarak UNP Pagi Ini: Isra' dan Mi'raj Momentum Pembersihan Jiwa

Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

PADANG - Peristiwa Isra dan Miraj merupakan peristiwa besar dan merupakan mukjizat Rasulullah dan peristiwa ini mengingatkan kita bahwa pembersihan hati dan jiwa sangat penting dalam kehidupan.

Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial pada Jumat (25/2) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaanUstaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I. sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan secara virtual.

Baca Juga


"Hati adalah hulu atau hal yang paling penting dalam kehidupan dan merupakan pusat kebahagiaan dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan terhindar dari penyakit hati atau penyakit jiwa," tambah Rektor Prof. Ganefri, Ph.D.

Dalam ceramahnya dengan topik "Isra' dan Mi'raj Momentum Pembersihan Jiwa", Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I. yang juga Guru Besar dari Universitas Negeri Malang menjelaskan bahwa pendapat yang paling kuat diyakini adalah bahwa Isra dan Miraj itu dilakukan secara sadar dan melibatkan jiwa dan raga Rasulullah.

Menurut Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I., dalam momentum Isra dan Miraj ini, dapat dipahami bahwa Baitul Maqdis adalah tanah yang dipersengketakan oleh umat tiga agama samawi dan Baitul Maqdis adalah tempat bersejarah bagi Rasulullah sebagai tempat persinggahan dalam peristiwa Isra Miraj.

Lebih lanjut kata Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I., dalam sejarah, kiblat umat Islam bertahun-tahun adalah Masjidil Aqsa karena pada masa itu Masjidil Haram dipenuhi oleh berhala dan setelah itu terjadi lagi perubahan kiblat ketika Rasulullah melakukan salat berjamaah di sebuah masjid.

"Rasulullah sebelum melakukan peristiwa Isra dan Miraj dibersihkan hatinya atau peristiwa pembedahan dada dan hati Rasulullah untuk pembersihan jiwa sehingga dapat dipahami bahwa hati harus diletakkan di atas dari otak dan pikiran," tambah Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I.

Pada kesempatan itu Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I. juga menyampaikan untuk itu, kita diajarkan jika kita untuk memutuskan suatu persoalan kita harus pada akhirnya mengikuti kata hati di atas hasil otak atau pikiran.

"Kita perlu mengutamakan untuk merawat hati dan penyehatan jiwa di atas perawatan yang fisik yang lain karena perawatan hati dan jiwa sangat penting untuk menghilangkan penyakit hati dan penyakit jiwa," tukuk Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I.

Kata Ustaz Prof. Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fill.I., penyakit hati itu adalah penyakit berupa sikap ria, penyakit ujub atau merasa lebih dari orang lain, penyakit takabaur dan sombong, dan penyakit hasad atau dengki. (ET)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru