Penulis: de | Editor: Marjeni Rokcalva
Pasaman Barat -Bupati Pasaman Barat Hamsuardi bersama Wakil Bupati Risnawanto meninjau Posko Pengungsian di Jorong Mudik Simpang hingga Jorong Simpang Timbo Abu Nagari Kajai Kecamatan Talamau, yang merupakan lokasi pusat gempa bumi yang mengguncang Pasbar 25 Februari 2022 lalu.
Pemimpin Daerah Pasaman Barat itu hadir untuk mengetahui kondisi masyarakat di pengungsian dan melihat langsung pemerataan bantuan yang diterima masyarakat dari yang telah disalurkan Pemerintah Daerah.
Bupati Hamsuardi didampingi Wakil Bupati Risnawanto mengatakan, bantuan yang sudah disalurkan dari Pemerintah Daerah maupun pihak lainnya harus diberikan secara merata kepada korban gempa, sehingga tidak ada masyarakat yang merasa tidak diperhatikan.
Baca Juga
- Pjs Bupati Pessel Dampingi Guru Berprestasi dalam Temu Pendidik Nusa
- Pjs Bupati Pessel Lakukan Wisuda Lansia di Tarusan
- Coach Indra Syafri Buka Turnamen Bupati Cup 2024 di Painan Pessel
- Pjs Bupati Pessel Kukuhkan Dewan Hakim MTQ ke-41 di Kecamatan Sutera
- Pjs Bupati Pessel: Jalan Langgai Sepanjang 2 Kilometer Segera Diaspal
"Simpang Timbo Abu ini adalah daerah yang akses jalannya cukup susah dilalui, harus menggunakan kendaraan double gardan. Karena cukup sulitnya medan menuju daerah ini, maka kami memastikan dan mengecek ketersediaan pangan dan peralatan pengungsi di sini, jika ada yang kurang laporkan," ucapnya.
Dikatakan, sebagian masyarakat yang mengungsi di posko utama sudah kembali ke rumahnya masing-masing, dan beberapa diantaranya adalah masyarakat Simpang Timbo Abu. Pemerintah Daerah Pasaman Barat memfasilitasi masyarakat dengan mengantarkan langsung ke rumah dengan menggunakan bus.
Dalam kesempatan itu, Bupati dan Wakil Bupati beserta Rombongan yang datang juga menyerahkan bantuan untuk masyarakat setempat.
Sementara itu, Wakil Bupati Risnawanto mengingatkan kepada masyarakat pengungsi, bahwa masa tanggap darurat untuk bencana gempa tersisa empat hari lagi, untuk itu Ia menghimbau kepada masyarakat yang mengungsi untuk pindah ke depan rumah masing-masing atau menempati rumah yang masih layak di gunakan.
"Hal ini atas dasar himbauan dari pemerintah pusat, yang mana pusat akan membantu perbaikan rumah masyarakat. Pemerintah pusat akan mendata setiap rumah yang rusak sesuai kategori yang ada, apakah rusak ringan, sedang dan berat,"jelas Risnawanto.
Masyarakat dipengungsian di anjurkan menempati rumah apabila masih layak dipakai. Namun apabila tidak layak, nanti ada rumah hunian sementara bagi masyarakat, sehingga proses pendataan dari pusat terhadap masyarakat terdampak gempa mudah dan merata secara keseluruhan,"terangnya.
Wabup juga mengimbau kepada jorong agar mendata sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga stok pangan pada pengungsian dapat terpenuhi.(de)
Komentar