Penulis: Medio Agusta
Padang Aro, Kedepan semua Guru diharapkan harus menjadi guru penggerak untuk mengikuti Peraturan Baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait penetapan kurikulum ' Merdeka ' pengganti kurikulum pendidikan Nasional yang berlaku saat ini,
Artinya sistem Pendidikan di Indonesia pada umumnya menggunakan kurikulum nasional yang disesuaikan dengan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum 2013. Saat ini karena adanya pandemi covid-19, kurikulum Indonesia yang digunakan adalah kurikulum darurat yang tetap mengacu pada kurikulum 2013, " kata Pengawas SMA, Arlison Sembiring saat acara perpisahan siswa kelas XII angkatan ke-42 SMA Negeri 1 Solsel, Senin (21/3/2022).
Dijelaskannya, Pemerintah akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Dimana ada perbedaan yaitu kurikulum baru adalah penerapan konsep merdeka belajar di satuan pendidikan. Dalam hal ini, kurikulum baru akan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan tiap sekolah dan siswa.
"Akan ada banyak pilihan atau kebebasan untuk implementasi. Dan satuan pendidikan dapat menggunakan yang disiapkan pemerintah atau mengembangkan sesuai karakteristik visi dan misi sekolah," katanya.
Pada kurikulum baru, katanya, bakal tersedia beragam pilihan buku dan modul yang bakal menyesuaikan kemampuan masing-masing siswa di sekolah.
Sebelumnya Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bakal menguji coba kurikulum baru tahun 2021. Kurikulum ini bakal menginstruksi guru mengajar sesuai kemampuan siswa.
"Tidak diseragamkan kompetensinya, tapi diberi kemerdekaan guru mengajar di level yang tepat untuk anaknya. Anak tidak belajar kalau terlalu gampang, anak tidak belajar kalau terlalu sulit," katanya di Gedung DPR, Senayan, Kamis (3/9).
Maka dari itu, kedepan guru dituntut untuk menjadi guru penggerak dan mereka harus menguasai IT. Muaranya anak akan merdeka belajar sesuai potensi yang dimiliki, dan lulusan sekolah akan menghasilkan anak didik yang berkualitas sesuai kemampuan siswa masing-masing.
Terkahir pada siswa yang lulus, Arlison berharap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau melanjutkan pendidikan melalui bebagai jalur yang sudah disiapkan Pemerintah, bahkan terakhir anak-anak dapat juga melanjutkan pendidikan kepolisian dan lain sebagainnya, " demikian Arlison Sembiring.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Solsel, Asril menyampaikan ucapan terima kasih pada siswa dan orang tua siswa kelas XII yang sudah memberikan yang terbaik untuk sekolah, baik melalui keaktifan dalam belajar, maupun dalam meraih berbagai prestasi yang membawa harum nama sekolah.
Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Solsel yang akan mengakhiri pendidikan berjumlah 280 orang, dari total siswa sebanyak 903 siswa yang tercatat di sekolah tersebut. Alhamdulillah pada tahun ini juga sudah berkontribusi untuk mendukung berbagai pembangunan sekolah melalui dukungan komite sekolah yang diketuai, Edrusman Rusli.
Sukses berbagai kegiatan pendidikan dan capaian berbagai prestasi sekolah juga berkat dukungan dari Waka Kurikulum, Wiwik Rinje Jelita, Waka Kesiswaan, Mira Novita Sari,
Waka Sapras, Zul Azahari dan Waka Humas, Zulfikri serta Kepala TU SMA Negeri 1 Solsel, Yeni Kasim, " pungkas Asril. AA
Komentar