Penulis: ET | Editor: Medio Agusta
Padang-Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. hari kedua ini (15/12) kembali mewisuda lulusan Universitas Negeri Padang bertempat di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.
Pada kesempatan itu, dalam pidato wisuda, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. menjelaskan jika dirujuk pemikiran tokoh pendidikan Paulo Freire, seorang tokoh kritis dalam dunia pendidikan, yang lahir di Brazil, tentang konsep pendidikan pembebasan dalam bukunya berjudul "Pedagogy of Freedom: Ethics, Democracy, and Civic Courage" terbitan tahun 2000, maka pendidikan merupakan usaha untuk membebaskan manusia
Lebih lanjut Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. mengemukakan bahwa usaha untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ketertindasan. Menurut Ganefri, pendidikan bisa disebut sebagai usaha untuk "memanusiakan manusia" (humanisasi).
Baca Juga
- Prodi Animasi Sekolah Vokasi UNP Rancang Kolaborasi dengan International Islamic University Malaysia
- Dosen Sendratasik FBS UNP Dosen Tamu di Universiti Malaya, Malaysia
- Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNP Gelar Seminar English for Young Learner
- Subuh Mubarak UNP Pagi Ini: Zakat Membersihkan Raga Menentramkan Jiwa
- UNP dan Rajagrafindo Selenggarakan Lokakarya Penulisan Buku Ajar dan Buku Teks
Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. menyatakan dengan menggunakan pendekatan humanis, Paulo Freire membangun konsep pendidikannya, mulai dari konsep manusia sebagai subjek aktif. Manusia adalah makhluk praksis, yakni makhluk yang dapat beraksi dan berefleksi dengan menggunakan pikirannya.
Pada sambutan wisuda itu, Rektor Prof. Ganefri, Ph.D. mengemukakan bahwa sejalan dengan isu tersebut, tahun 2019 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, merancang berbagai arah kebijakan pengembangkan pendidikan dalam pengembangan SDM Unggul dan salah satu isu penting yang mengemuka khususnya di jenjang Perguruan Tinggi, adalah "kemerdekaan belajar, guru/ dosen pengerak".
Merujuk isu penting pendidikan di perguruan tinggi tersebut, Rektor Prof. Ganefri menjelaskan kembali bahwa kampus boleh membuka program studi baru yang relevan dan menutup program studi yang tidak relevan.
Hal penting kedua jelas Ganefri, mahasiswa tidak diikat oleh prodi. Prodi menyediakan mata kuliah dan dosen, mahasiswa boleh memilah dan memilihnya sesuai dengan kompetensi yang diinginkan dan artinya mahasiswa bebas membentuk puzzle-nya sendiri.
Hal penting ketiga menurut Rektor Ganefri, dosen bebas menggunakan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan subjek dan objek pembelajarannya,
"Dosen bebas memilih mau jadi peneliti hebat dengan H-indeks Scopus selangit atau menjadi guru/ dosen pengajar hebat yang menghasilkan murid-murid yang hebat, demikian juga Perguruan Tinggi merdeka dalam memilih mau jadi research university, teaching university, atau entrepreneurial university," tambah Rektor Ganefri.
Hal penting kelima menurut Rektor UNP, pemerintah tidak perlu ikut campur dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi hanya menentukan standar minimal saja,
selain itu, hal penting keenam jelas Rektor Ganefri, akreditasi tidak wajib dan tidak lagi dilakukan oleh lembaga pemerintah tapi oleh masyarakat yaitu organisasi profesi atau masyarakat pengguna lulusan.
Hal penting ketuju, Rektor bukan dijabat oleh akademisi tapi dijabat oleh seorang manajer yang punya karakter entrepreneur.
Selain itu, hal penting kedelapan menurut Rektor Ganefri, mahasiswa bebas belajar di mana saja, kapan saja, berapa lama, dan dari sumber belajar mana saja, yang perlu dilakukan adalah menguji kompetensinya apakah memenuhi standar minimal. (ET)
Komentar