Penulis: YN | Editor: Medio Agusta
Sungai Geringging - Kondisi jalan dan jembatan Luhung Korong Balai Satu, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging terancam ditutup. Sebagai jalan penghubung Sungai Limau-Lubuk Basung via Sungai Geringging, kondisinya tampak semakin parah, kalau dibiarkan berlarut larut akan menimbulkan korban jiwa.
Tanah penyangga bailey atau jembatan darurat yang dipasang akhir 2021 lalu, bahkan juga terus tergerus air. Khawatir, jika terjadi hujan lebat, jembatan tersebut ikut amblas ke dalam jurang berkelalaman sekitar 100 meter itu.
Walinagari Kuranji Hulu, Salman Hardani, menyebutkan, UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah VI Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi, beberapa hari lalu telah turun, melihat kondisi terkini badan jalan yang amblas.
"Jalan dan jembatan ini perlu cepat ditangani pihak terkait dalam Pemerintahan Provinsi Sumatra Barat," sebut Salman Jumat.
Disebutkan, pihak UPTD bahkan juga telah merekomendasikan kepada pihak kepolisian untuk menutup ruas jalan tersebut dan, meminta arus transportasi diahlihkan ke Jalan Batu Gadang Kuranji Hulu yang kondisinya juga cukup rawan.
Ia menyebutkan, akibat hujan yang cukup tinggi dua hari belakang ini kondisi jembatan mengancam nyawa manusia. Kenapa tidak jalan dan jembatan tersebut sangat mengkwatirkan bagi semua orang yang akan lewat di sana.
"Kita berharap ada perhatian serius dari semua pihak terkait sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Apalagi kalau terus di guyur hujan, seperti dua hari yang lalu kondisi jalan di Luhuang Korong "tergaing" (hampir putus), " ujarnya.
Dia berharap kepada Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat agar secepatnya ditangani supaya tidak terjadi korban jiwa.
Selain itu, dirinya telah diskusi dengan Kepala UPTD jalan dan jembatan Wilayah VI Sumatra Barat Jefrianto tentang jembatan Luhuang yang kodisinya sudah sangat mengkhawatirkan, untuk menghindari jembatan ambruk dan terjadi korban jiwa.
Dari hasil diskusi itu, untuk sementara jalan ini di tutup dan dialihkan ke Batu Gadang (jalan Kabupaten).
Dirinya khawatir, jika ruas jalan itu benar-benar ditutup, otomatis daerahnya akan terisolasi. Kehidupan warganya akan terganggu. Bahkan juga warga lainnya. Termasuk masyarakat di Agam, khususnya Lubuk Basung dan Padang Lariang.
Jadi, menurut Salaman, ruas jalan provinsi itu adalah salah satu sarana vital perekonomian masyarakat Padang Pariaman dan Kabupaten Agam.
"Kita berharap agar pihak terkait menangani persoalan jalan dan jembatan ini, karena butuh perhatian cepat sebelum ambruk," sebut dia.
Kegamangan walinagari itu, juga dirasakan Mustafa Kamal, salah seorang warga yang sering melintasi ruas jalan tersebut.
Mustafa mengaku, sebenarnya dia sudah tidak berani melintasi bailey yang kondisinya kini juga sudah terancam ambruk tersebut.
"Tapi, bagaimana lagi, tidak ada pilihan selain harus menempuh ruas jalan tersebut. Saya kalau hendak pergi ke Sungai Limau, mau tak mau harus melalui jembatan ini. Ini satu satu jalan yang harus ditempuh. Sementara jalan alternatif lainya sangat kecil," kata dia.(YN)
Komentar