Subuh Mubarak UNP Pagi Ini: Psikologi Takwa, Menumbuhkan Hati yang Muttaqin

Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

PADANG - Untuk menghadirkan hati yang muttaqin adalah sangat penting sesuai dengan topik Subuh Mubarak pagi ini dan sangat penting untuk terapi ketenangan jiwa dalam kehidupan yang sangat kompleks permasalahan yang dihadapi pada saat ini.

Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Jumat (3/6) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan itu, Prof. Ganefri, Ph.D.menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Ustaz Psikologi Takwa, Menumbuhkan Hati yang Muttaqin yang juga dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan secara virtual.

Baca Juga


Dalam ceramahnya dengan topik "Psikologi Takwa, Menumbuhkan Hati yang Muttaqin" Ustaz Dr. Yuzarion, S.Ag., S.Psi., M.Si. menyampaikan bahwa Psikologi Islam muncul dan bertolak dari adanya kegagalan dalam memberikan makna dari satu periode ke periode berikutnya.

Ustaz Yuzarion menjelaskan bahwa terjadi perkembangan tentang pemahaman para ahli tentang Psikologi sehingga pada akhirnya sampai pada kajian humanistis tentang manusia.

"Dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, lebih dari 200 remaja Amerika terjadi kasus bunuh diri dengan pistol dan kasus lain seperti sulitnya mendapatkan kedamaian di dalam hidupnya," tambah Ustaz Yuzarion.

Lebih lanjut, kata Ustaz Yuzarion, untuk menghindari kasus-kasus tersebut terjadi dalam kehidupan kita, marilah kita kembali mengenal diri, semakin dekat dengan Allah, meningkatkan ibadah sehingga kita menjadi orang yang muttaqin tersebut.

Selain itu, Ustaz Yuzarion menegaskan perlunya pengenalan diri yang sesungguhnya dan perlu pemahaman tentang jalan menuju ketakwaan tersebut.

"Sesungguhnya manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa. Jadi manusia yang paling mulia bukanlah manusia yang banyak gelarnya, bukanlah manusia yang banyak hartanya, bukanlah manusia yang paling gagah," tambah Ustaz Yuzarion.

Demikian juga kata Ustaz Yuzarion, marilah dihindari nafsu yang sakit seperti dendam, dengki, amarah, angkutan, kiki, sombong, riya dan hindarilah nafsu yang tersesat seperti musyrik, munafik, fasik, murtad, dan kafir.

"Fungsi qalbun adalah sebagai pusat kesadaran ilahiyyah karena kalbu adalah tempat keimanan dan ma'rifatullah, sumber kekuatan amal saleh, sumber kecerdasan dan kearifan yang lebih dalam, pusat kecerdasan manusia melebihi kecerdasan akal, dan sebagainya," tambah Ustaz Yuzarion. (ET)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru